Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Kisah Viral 2 Bule Asal Swiss Nyinom Acara Hajatan di Klaten, Bertemu Ahmad Bilal Saat Kerja di Bali

Dua bule bernama Dominic Giovanoli dan Robin Amrhein ini awalnya sekadar mendatangi tempat hajatan tetangga Ahmad Bilal, tapi kemudian ikut nyinom.

Editor: deni setiawan
TIKTOK PANITIA KEMBAR
Tangkapan layar video dua bule nyinom di acara hajatan pernikahan warga Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten. 

"Kalau bisa kamu (Bilal) datang ke rumah, kalau ada kesempatan, umur, dan rezeki kamu datang ke Swiss," pungkasnya.

Baca juga: Inilah Sosok Haura Fadhilatun, Siswi SMK Kudus Wakil Indonesia di Asean Fashion Week Singapura 2024

Baca juga: Warga Klaten Temukan Batu Kemuncak Candi Mataram Kuno saat Gali Makam

Asal Muasal Tradisi Sinoman

Lantas apa sih sinoman itu ada bagaimana asal muasalnya?

Tradisi sinoman telah bermula sejak abad ke-14 dan berasal dari Jawa dan mulai pupuler di tahun 1990-an

Tradisi sinoman berasal dari kata sinom yang artinya masa remaja. 

Kata sinom yang juga berarti sinoman bermakna sebagai perkumpulan anak muda yang sedang membantu orang yang mempunyai hajat.

Para tamu yang datang ke hajatan akan disuguhi minuman sebagai tanda penghormatan dan penghargaan.

Para pelayan yang menyajikan minuman disebut sebagai sinoman atau peladen.

Aktivitasnya disebut sebagai nyinom.

Pelaku tradisi sinoman biasanya anak muda dan ibu-ibu yang tinggal di sekitar tempat hajatan. 

Para sinoman laki-laki mempunyai tugas seperti membangun tenda atau tobong, menata meja dan kursi, menyajikan makanan, mempersiapkan acara supaya berjalan lancar, membersihkan makanan maupun lokasi acara setelah acara selesai.

Para sinom perempuan biasanya lebih fokus di bagian memasak bahan makanan.

Dalam menjalankan tradisi tersebut, mereka juga menjunjung etika dan tata krama dalam melayani tamu, seperti saat mengantarkan makanan maupun minuman, cara berpakaian, dan cara berbicara.

Para pelaku sinoman tidak dibayar untuk melakukan pekerjaan tersebut, melainkan hanya berdasarkan gotong royong dan kekeluargaan.

Tradisi sinoman adalah salah satu bentuk kearifan lokal sebagai cerminan nilai-nilai budaya Jawa. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kisah di Balik Viral Bule Ikut Nyinom di Trucuk Klaten, Bermula Sambangi Kawan

Baca juga: Cristiano Ronaldo Sambut Pelatih Anyar Al Nassr, Stefano Pioli Eks AC Milan Dikontrak 3 Musim

Baca juga: Eliano Reijnders dan Mees Hilgers Bakal Disumpah Kewarganegaraan di Belanda, Ini Pertimbangannya

Baca juga: 12 Akun yang Dilaporkan Azizah Salsha Masih Diproses Bareskrim Polri, Termasuk Jessica Felicia?

Baca juga: Skenario Pensiunan Polisi Tutupi Aksi Pembunuhan Bu Guru di Banjarnegara Terbongkar Karena Semangka

 

Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved