3 Pelaku Penculikan dan Pembunuhan Balita yang Wajahnya Dilakban Ditangkap, 2 Lagi Masih Buron
Polisi menangkap 3 pelaku penculikan dan pembunuhan balita di Banten, sementara 2 lainnya masih dalam pengejaran.
TRIBUNJATENG.COM, CILEGON – Polisi menangkap tiga terduga pelaku penculikan dan pembunuhan terhadap balita berinisial APH (4), yang ditemukan tewas dengan wajah dilakban di Pantai Cihara, Kabupaten Lebak, Banten, pada Kamis (19/9/2024).
Kapolres Cilegon, AKBP Kemas Indra Natanegara, mengungkapkan bahwa penangkapan ketiga pelaku berawal dari penyelidikan intensif berdasarkan keterangan para saksi dan rekaman CCTV yang mengarah pada kelompok pelaku ini.
"Sementara yang kita amankan ada tiga terduga pelaku, dan saat ini kami masih memburu dua pelaku lainnya yang sudah teridentifikasi," kata Kemas dalam keterangan pers di Polres Cilegon, Sabtu (21/9/2024).
Baca juga: Nasib Pilu Gadis 4 Tahun di Cilegon, 2 hari Setelah Diculik Ditemukan Tewas Dengan Kepala Dilakban
Kemas menambahkan, dua terduga pelaku yang masih dalam pengejaran sudah teridentifikasi dari hasil interogasi terhadap tiga pelaku yang telah ditangkap. Kedua buronan tersebut memiliki peran penting dalam penculikan dan pembunuhan balita APH. Saat ini, tim gabungan Polres Cilegon dan Polda Banten terus mengejar kedua pelaku tersebut, yang diduga melarikan diri ke luar wilayah Banten.
Hingga saat ini, penyidik masih mendalami motif di balik penculikan dan pembunuhan balita malang ini. Namun, menurut Kemas, sementara motifnya terkait dengan hutang piutang antara pelaku dan ibu korban, yang berprofesi sebagai penjual barang dengan sistem kredit. "Untuk sementara, motifnya terkait hutang piutang. Namun, kami masih menunggu hasil pemeriksaan lengkap terhadap semua pelaku dan saksi-saksi," ujar Kemas.
Sebelum kejadian, ibu APH sudah beberapa kali menerima ancaman penculikan dan pembunuhan melalui pesan WhatsApp. Berdasarkan pengakuan ibu korban, ancaman ini sudah terjadi sebanyak empat kali. "Ada empat kali ancaman melalui WA, dan isinya berupa ancaman penculikan hingga pembunuhan," tambah Kemas.
Jenazah APH ditemukan pertama kali oleh warga yang melintas di Pantai Cihara pada Kamis pagi, 19 September 2024. Wajah balita malang ini tertutup lakban hingga menutupi mata dan hidung, mengindikasikan bahwa korban dibunuh dengan cara kejam. Saat ditemukan, korban juga mengalami sejumlah luka di bagian tangan, kaki, dan perutnya, yang menunjukkan bahwa ia mengalami penyiksaan sebelum tewas.
"Bekas luka tidak wajar ditemukan di tubuh korban, terutama di tangan, kaki, dan perutnya. Namun, hasil otopsi yang kami terima dari RS Bhayangkara Polda Banten memastikan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan seksual," kata Kemas, memastikan tidak ada indikasi pelecehan seksual dalam kasus ini.
Salah satu hal yang menambah keprihatinan dalam kasus ini adalah bahwa para pelaku saling mengenal dan bahkan diduga merupakan satu keluarga. "Betul, dari hasil pemeriksaan, terungkap bahwa para pelaku ini saling mengenal. Kami menduga mereka memiliki hubungan keluarga. Ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut," jelas Kemas.
Polisi masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap ketiga pelaku yang sudah ditangkap untuk menguak motif lebih dalam dan peran masing-masing dalam penculikan dan pembunuhan ini. Pihak kepolisian juga terus memburu dua pelaku lainnya yang hingga kini masih buron.
Berdasarkan keterangan ibu korban, ancaman penculikan dan pembunuhan sudah dialami keluarga mereka beberapa kali, diduga karena masalah hutang piutang terkait usaha kredit barang yang dijalankan oleh ibu korban. Ibu APH menjual barang-barang dengan sistem pembayaran cicilan, dan sering kali mendapatkan ancaman dari beberapa pelanggannya.
"Ancaman ini sudah berlangsung lama, dan puncaknya adalah saat penculikan terhadap anak saya terjadi. Saya tidak menyangka mereka benar-benar melakukannya," ujar ibu korban dalam kondisi yang sangat terpukul saat ditemui di rumah duka.
Polisi memastikan akan terus mengembangkan penyelidikan terhadap kasus ini dan menangkap pelaku lainnya yang masih buron. "Kami tidak akan berhenti sampai seluruh pelaku tertangkap dan diadili sesuai dengan hukum yang berlaku. Kasus ini sudah menjadi prioritas kami, mengingat kejahatan yang sangat kejam ini," tegas Kemas.
Sementara itu, masyarakat di sekitar Pantai Cihara, Kabupaten Lebak, merasa terkejut dan prihatin atas peristiwa ini. Mereka berharap pihak kepolisian bisa segera mengungkap seluruh pelaku yang terlibat
| 2 WNI Jadi Korban Penikaman di Jepang, 1 Tewas dan 1 Luka Berat, Pelakunya Juga WNI | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Begini Kondisi Wanita Purbalingga Ditemukan Sudah Tak Bernyawa di Rumah, Suami Kerja di Tangerang | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Usai Membunuh Istrinya, Gandi Menunggu Polisi di Teras, Bilang Motif karena Cinta tapi Fakta Berbeda | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Bocah Tewas di Toilet Masjid, Pelaku Pembunuhan Diduga Miliki Kelainan Seksual | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Remaja di Purbalingga Teriak saat Masuk Rumah, Ibunya Tergeletak Bersimbah Darah | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
			
                
												      	
												      	
												      	
												      	
				
			
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.