Berita Semarang
Disbudpar Siapkan Konsep Pusat Cinderamata di Pasar Bulu Dukung Pariwisata Kota Semarang
Disbudpar Kota Semarang menyiapkan konsep pusat cinderamata dan oleh-oleh untuk mendukung pariwisata ibu kota Jawa Tengah.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang menyiapkan konsep pusat cinderamata dan oleh-oleh untuk mendukung pariwisata ibu kota Jawa Tengah.
Kepala Disbudpar Kota Semarang, Wing Wiyarso mengatakan, telah memiliki konsep pusat cinderamata. Sebelumnya, pihaknya juga telah menggagas creative hub di Pasar Bulu.
Ini akan dikembangkan menjadi pusat cinderamata dan oleh-oleh. Hanya saja, diakuinya, masih terkendala penganggaran.
"Kendalanya masalah penganggaran. Ke depan, kami ingin segera realisasikan Pasar Bulu jadi pusat oleh-oleh cindera mata. Sehingga, wisatawan yang hadir ke kota semarang tidak bingung," paparnya, saat Sosialisasi Perintis dan Pengembangan Produk Wisata Cinderamata, Senin (23/9/2024).
Dipilihnya Pasar Bulu, menurut Wing, lokasinya sangat strategis berdekatan dengan sejumlah destinasi wisata, antara lain Museum Mandala Bhakti, Tugu Muda, Lawang Sewu, serta tidak begitu jauh dengan Kota Lama.
"Kami coba tata. Bidang industri pariwisata nanti akan merencanakan infrastruktur ke depan," ucapnya.
Lebih lanjut, Wing menyampaikan, dari persiapan tempat, Pemerintah Kota Semarang bisa menyediakan. Namun, di sisi lain, produsen, pengrajin, atau pelaku usaha dari sektor ekonomi kreatif (ekraf) perlu dipersiapkan.
Menurutnya, para pelaku ekraf di Semarang sudah cukup bagus. Hanya saja, mereka masih bersifat parsial.
"Kami lihat mereka masih parsial, berdiri sendiri. Skalanya masih rumah tangga. Ketika mendapat peluang, mereka belum bisa memaksimalkan. Salah satunya pemasaran. Maka, kami support," tuturnya.
Wing menuturkan, Pemerintah Kota Semarang berupaya membantu marketing baik konvensional maupun digital. Dia berharap, para pelaku ekraf bisa mengembangkan usahanya.
"Luar biasa. Mereka sudah mulai bergerak melalui apa yang kami lakukan faislitasi workshop dan lain-lain. Kami pertemukan supaya mereka sama-sama belajar. Sehinngga, bisa termotivasi meningkatkan ekraf," katanya.
Plh Sekda Kota Semarang, M Khadik mengatakan, sosialisasi ini sangat baik mendukung pengembangan ekraf di Semarang.
Seiring berjalannya waktu, pariwisata Kota Semarang berkembang semakin lesat. Bahkan, selama dua tahun berturut-turut, Kota Semarang menduduki posisi tertinggi di Jateng.
"Ini potensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, utamanya di bidang ekraf. Cinderamata, oleh-oleh, jadi paket manakala orang-orang berwisata," ucapnya.
Dia menilai, Kota Semarang memang perlu pusat cinderamata seperti kota wisata lain di Indonesia. Pusat cinderamata ini akan menjadi destinasi wisata belanja.
"Ini PR bagi pemkot untuk bisa mempersiapkan. Sehingga, pelaku usaha disamping memanfaatkan teknologi digital, mereka pinya tempat memajang cinderamata," tambahnya. (eyf)
| Ketinggian Banjir di Jalan Kaligawe Semarang Masih Capai 60 Sentimeter, Sabtu 1 November 2025 |
|
|---|
| Akademisi USM Soroti Penyebab Banjir di Kaligawe Semarang yang Berkepanjangan |
|
|---|
| Pasokan Aman di Tengah Genangan: Pertamina Salurkan 750 Tabung LPG 3 Kg Saat Operasi Pasar |
|
|---|
| Penanganan Banjir di Semarang, Wali Kota: Sudah 60 Persen Sodetan Dikerjakan |
|
|---|
| Nasib Pilu Korban Kekerasan Seksual Semarang, 4 Tahun Kasus di Meja Polisi Tanpa Kejelasan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.