Berita Jakarta
Alasan Kenapa Tenaga Honorer Membengkak dan Diisi SDM Kurang Kompeten? Ini Kata Mendagri
Alasan kenapa tenaga honorer di beberapa daerah membengkak melebihi kuota dan diisi oleh SDM yang kurang kompeten?
Jumlah Tenaga Honorer Daerah Bengkak, Mendagri: Rata-rata Timses Pejabat
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Alasan kenapa tenaga honorer di beberapa daerah membengkak melebihi kuota dan diisi oleh SDM yang kurang kompeten?
Misteri ini terkuak dan bukan lagi rahasia umum, karena mereka adalah manusia titipan pejabat atau siapa saja yang punya wewenang.
Hal ini diungkap, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian yang menyebutkan kenapa jumlah tenaga honorer di daerah membengkak
Katanya karena telah diisi oleh orang-orang dari tim sukses (timses) pejabat daerah yang terpilih.
Benarkah? Kok bisa?
Sebenarnya menurut mantan Kapolri ini, dirinya tidak keberatan dengan keberadaan tenaga honorer spesialis seperti dokter, bidan, dan bagian keuangan bukan yang tidak memiliki skill apa-apa.
Namun demikian, tenaga honorer bagian umum banyak diisi oleh orang timses dari pejabat yang terpilih.
Tenaga honorer 'bawaan' itu sulit untuk diberantas.
Padahal mereka tidak memiliki keahlian di bidang pekerjaannya serta seringkali bekerja tidak mengikuti aturan yang berlaku di instansinya.
"Kadang-kadang yang repot itu terutama honorer yang tenaga umum itu rata-rata tim sukses.
Mereka (pejabat) begitu menang, yang dukung dijadikan tenaga honorer. Jam 8 datang, jam 10 sudah pulang," ujarnya saat ditemui di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (23/9/2024).
Dia mengungkapkan, pejabat yang terpilih memasukkan timsesnya menjadi tenaga honorer di daerah masing-masing sementara tenaga honorer 'bawaan' dari pejabat sebelumnya masih tetap ada.
Hal inilah yang menyebabkan jumlah tenaga honorer di daerah menjadi gemuk.
"Nanti kalau ganti kepala daerah, pilih lagi, yang tim sukses yang lama honorer masih tetap ada kalau diberhentiin mereka marah, demo. Yang tim sukses pejabat yang baru, kepala daerah baru, nambah lagi," ungkapnya.
| Seusai Bupati Pati Sudewo Diperiksa KPK Terkait Suap Proyek Rel Kereta, Ini Fakta Terbarunya |
|
|---|
| IHSG Hari Ini Naik ke 7.936,17, Saham PGEO dan MBMA Jadi Pendorong Utama |
|
|---|
| Alasan PDIP Copot Bambang Pacul dari Ketua DPD Jawa Tengah, Ini Penjelasannya |
|
|---|
| IHSG Hari Ini Ditutup Melemah, Apa Penyebabnya? |
|
|---|
| Bahaya Asbes di Indonesia: Sengketa Hukum, Korban, dan Desakan Pelarangan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.