Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jakarta

Alasan Kenapa Tenaga Honorer Membengkak dan Diisi SDM Kurang Kompeten? Ini Kata Mendagri

Alasan kenapa tenaga honorer di beberapa daerah membengkak melebihi kuota dan diisi oleh SDM yang kurang kompeten?

Istimewa
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi II DPR RI, Selasa, 12 September 2023. 

Jumlah Tenaga Honorer Daerah Bengkak, Mendagri: Rata-rata Timses Pejabat

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Alasan kenapa tenaga honorer di beberapa daerah membengkak melebihi kuota dan diisi oleh SDM yang kurang kompeten?

Misteri ini terkuak dan bukan lagi rahasia umum, karena mereka adalah manusia titipan pejabat atau siapa saja yang punya wewenang.

Hal ini diungkap, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian yang menyebutkan kenapa jumlah tenaga honorer di daerah membengkak

Katanya karena telah diisi oleh orang-orang dari tim sukses (timses) pejabat daerah yang terpilih.

Benarkah? Kok bisa? 

Sebenarnya menurut mantan Kapolri ini, dirinya tidak keberatan dengan keberadaan tenaga honorer spesialis seperti dokter, bidan, dan bagian keuangan bukan yang tidak memiliki skill apa-apa.  

Namun demikian, tenaga honorer bagian umum banyak diisi oleh orang timses dari pejabat yang terpilih.

Tenaga honorer 'bawaan' itu sulit untuk diberantas.

Padahal mereka tidak memiliki keahlian di bidang pekerjaannya serta seringkali bekerja tidak mengikuti aturan yang berlaku di instansinya. 

"Kadang-kadang yang repot itu terutama honorer yang tenaga umum itu rata-rata tim sukses.

Mereka (pejabat) begitu menang, yang dukung dijadikan tenaga honorer. Jam 8 datang, jam 10 sudah pulang," ujarnya saat ditemui di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (23/9/2024). 

Dia mengungkapkan, pejabat yang terpilih memasukkan timsesnya menjadi tenaga honorer di daerah masing-masing sementara tenaga honorer 'bawaan' dari pejabat sebelumnya masih tetap ada.

Hal inilah yang menyebabkan jumlah tenaga honorer di daerah menjadi gemuk.

"Nanti kalau ganti kepala daerah, pilih lagi, yang tim sukses yang lama honorer masih tetap ada kalau diberhentiin mereka marah, demo. Yang tim sukses pejabat yang baru, kepala daerah baru, nambah lagi," ungkapnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved