Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Kisah Pilu Sulemi, Eks Anggota Cakrabirawa yang Terjebak Pusaran Kenangan Pahit G30S/PKI

Peristiwa G30S/PKI atau Gerakan 30 September 1965 menyeret pasukan Cakrabirawa untuk melindungi atau mengamankan Presiden RI.

Editor: raka f pujangga
TRIBUN JATENG/KHOIRUL MUZAKI
Sulemi eks anggota Cakrabirawa di rumahnya, Purbalingga 

Selain itu, ia sudah kenyang dengan bermacam jenis hukuman di penjara.

Ia masih mengingat saat kedua tangannya diikat di kursi, lalu tubuhnya disetrum dengan tegangan listrik hingga ia terpental.

Kakinya pernah ditindih kaki kursi, lalu petugas mendudukinya dengan sekuat tenaga.

Tubuh Sulemi sampai harus digotong menuju sel karena tak bisa berjalan usai diperiksa.

Sulemi meyakinkan ia tak sedang mengarang cerita.

Ia hanya menyampaikan pengalamannya.

Ia pun siap menanggung risiko atas kejujurannya.

Seperti saat ia masih dipenjara karena dituduh terlibat dalam G30 SPKI.

Dalam kondisi tertekan hingga disiksa, Sulemi tak pernah mengubah pendiriannya.

Ia selalu membantah tuduhan atas keterlibatannya dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).

"Saya lebih baik mati disiksa daripada harus mengakui sebagai komunis," katanya saat itu

Ia hanyalah seorang prajurit rendah, begitu pun teman-temannya sesama anggota Cakrabirawa.

Ia tidak mungkin berani mengambil keputusan sendiri untuk menjemput Jenderal AH Nasution, kecuali atas perintah komandan.

PKI, atau partai apa pun yang berhaluan politik, ia tak punya kepentingan di dalamnya.

Sebagai seorang prajurit, ia hanya melaksanakan perintah untuk kepentingan melindungi negara.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved