"Bahwa keterangan 1 kita keluarkan, pertahankan keterangan itu di hadapan publik. Bukan tiba-tiba kemungkinan terjadi pendarahan karena salah meletakkan jenazah di atas tempat permandian jenazah itu. Itu kan bapak-bapak tidak melihat secara langsung. Tidak sewajarnya bapak memberikan keterangan seperti itu. Kenapa? Karena tidak ada hasil yang bapak jadikan pegangan. Tidak boleh begitu caranya memberikan keterangan. Apalagi dari seorang dokter di Bhayangkara," tukas Supriansa.
Supriansa menyimpulkan bahwa ada yang tidak beres dengan kematian Bayu. Setelahnya, anggota Komisi III DPR Fraksi Gerindra Wihadi Wiyanto menyentil polisi yang mencoba lari dari permasalahan kematian Bayu.
Wihadi menegaskan kepada AKPB Judy bahwa dirinya tidak bodoh dengan tidak mengetahui proses pembusukan seorang manusia. (kompas.com/tribun jateng cetak)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.