Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Nasi Jangkrik Diharapkan Bisa Turunkan Angka Kematian Ibu di Kudus

RSUD dr Loekmono Hadi Kudus meluncurkan program pelayanan Nasi Jangkrik. Peluncuran ini berlangsung pada Sabtu 28 September 2024 dihadiri oleh Penjaba

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Catur waskito Edy
Tribun Jateng/ Rifqi Gozali
Peluncuran program Nasi Jangkrik RSUD dr Loekmono Hadi Kudus, Sabtu (28/9/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - RSUD dr Loekmono Hadi Kudus meluncurkan program pelayanan Nasi Jangkrik. Peluncuran ini berlangsung pada Sabtu 28 September 2024 dihadiri oleh Penjabat Bupati Kudus Muhammad Hasan Chabibie.

Nasi Jangkrik sendiri merupakan salah satu kuliner khas Kudus yang biasa dibagikan di kawasan Menara Kudus saat 10 Muharam. Dalam hal ini Nasi Jangkrik bukan bagian dari kuliner, melainkan akronim dari Layanan Pemeriksaan Ibu Hamil dan Janin Risiko Tinggi secara Komprehensif di RSUD dr Loekmono Hadi Kudus.

Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD dr Loekmono Hadi Kudus Edi Susanto mengatakan, pelayanan Nasi Jangkrik yang pihaknya gagas bisa menurunkan angka kematian ibu hamil di Kabupaten Kudus. Meskipun, katanya, saat ini angka kematian ibu di Kudus terus menurun.

Menurutnya, angka kematian ibu pada 2021 di Kudus ada sebanyak 21 kasus. Kemudian pada 2022 terdapat 12 kasus kematian ibu, dan pada 2023 terdapat 11 kasus kematian ibu.


"Pada 2024 ini sudah terdapat 2 kasus kematian ibu. Semoga cukup itu saja," kata Edi.


Untuk itu dengan adanya program Nasi Jangkrik diharapkan bisa menekan angka kematian ibu maupun bayi. Secara praktis, katanya, program ini mensyaratkan adanya kolaborasi aktif dengan dinas kesehatan dan Puskesmas. Nantinya ketika terindikasi ada ibu hamil dengan risiko tinggi yang tengah periksa di Puskesmas tanpa harus menunggu rujukan bisa langsung mendapatkan pelayanan oleh dokter spesialis di Puskesmas.


"Ini upaya kami mendekatkan pekayanan kesehatan pada jejaring khususnya dinas kesehatan dan Puskesmas," kata Edi.


Sementara Penjabat Bupati Kudus Muhammad Hasan Chabibie mengatakan, inovasi baru ini harus bisa berjalan efektif dan efisien. Pasalnya dengan penanganan cepat terhadap ibu hamil berisiko tinggi akan menyelamatkan ibu dan janin.


"Untuk itu perlu adanya sosialisasi dan edukasi supaya masyarakat bisa tahu dan program bisa berjalan maksimal," kata Hasan.


Masih adanya kasus kematian ibu, Hasan berharap kasus tersenut bisa diminimalisir. Alih-alih dengan adanya program Nasi Jangkrik ini perlu dijalankan dengan masif dan efektif.(*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved