Pilkada Jateng 2024
Blusukan di Pasar Bandarjo, Ahmad Luthfi Soroti Fluktuasi Harga dan Penurunan Daya Beli Masyarakat
Calon Gubernur Jateng Ahmad Luthfi blusukan di Pasar Bandarjo, bahas harga bahan pokok, penurunan daya beli, serta tantangan pedagang pasar tradisiona
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Calon Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, memulai paginya dengan kegiatan blusukan di Pasar Bandarjo, Ungaran, Kabupaten Semarang, Senin (30/9/2024). Mengenakan pakaian kasual berupa kaus putih, celana panjang hitam, dan sepatu sederhana, Luthfi menyapa para pedagang dan mendengarkan langsung keluhan mereka tentang berbagai masalah yang dihadapi pasar tradisional.
Kehadiran Luthfi disambut antusias oleh para pedagang yang senang mendapat kunjungan dari calon pemimpin daerah mereka. Cagub yang berpasangan dengan Gus Yasin ini tidak hanya sekadar menyapa, tetapi juga membahas masalah fluktuasi harga bahan pokok serta penurunan daya beli masyarakat.
Salah satu permasalahan utama yang disorot Luthfi adalah naik-turunnya harga bahan pokok di Pasar Bandarjo. Ia mencatat bahwa harga daging saat ini masih relatif stabil di angka Rp 32.000 per kilogram. Namun, harga bawang merah mengalami kenaikan dari Rp 20.000 menjadi Rp 25.000 per kilogram, yang disebabkan oleh awal musim hujan yang mempengaruhi pasokan dan kualitas produk pertanian.
Baca juga: Gerakan Pemuda Kabah Jateng Deklarasi Dukung Paslon Luthfi - Taj Yasin
Luthfi menekankan bahwa meski harga-harga masih dalam taraf wajar dan stok bahan pokok tetap tersedia, penurunan daya beli masyarakat menjadi masalah yang cukup mencemaskan.
"Secara umum harga-harga masih terjangkau, stok juga ada, tapi daya beli masyarakat menurun karena kenaikan ekonomi nasional," ungkap Luthfi, yang juga mantan Kapolda Jateng.
Menurutnya, penurunan daya beli ini menyebabkan berkurangnya transaksi di pasar-pasar tradisional, termasuk di Pasar Bandarjo. Banyak pedagang mengeluhkan penurunan jumlah pembeli, terutama dari kalangan ibu rumah tangga, yang biasanya menjadi pengunjung utama pasar.
Selain fluktuasi harga, Luthfi juga menyoroti kondisi fisik dan tata kelola Pasar Bandarjo. Pasar yang terbagi menjadi dua lantai ini menunjukkan permasalahan lain, terutama di lantai atas yang diisi oleh penjual pakaian dan oleh-oleh. Berbeda dengan lantai bawah yang menjual kebutuhan pokok dan selalu ramai pengunjung, lantai atas terlihat sepi. Menurut Luthfi, perubahan perilaku konsumen, yang kini lebih banyak berbelanja online, menjadi salah satu penyebab utama lantai atas ditinggalkan.
"Ibu-ibu lebih memilih barang-barang yang simpel dan mudah diakses di lantai bawah, sementara lantai dua yang menjual pakaian dan oleh-oleh kurang diminati karena adanya kemudahan belanja online," jelas Luthfi.
Ia mencatat bahwa platform e-commerce telah mengubah pola konsumsi masyarakat yang kini lebih suka berbelanja dari rumah. Perubahan ini membuat banyak pedagang di lantai atas kesulitan bersaing dengan tren belanja online.
Blusukan ini bukanlah yang pertama bagi Luthfi. Sebagai calon pemimpin yang berkomitmen mendekatkan diri dengan masyarakat, ia percaya bahwa terjun langsung ke lapangan adalah cara terbaik untuk memahami persoalan nyata yang dihadapi warga. Dalam setiap blusukan, Luthfi selalu mendengarkan masukan dari pedagang maupun konsumen, dengan harapan bisa membawa perubahan positif yang berdampak langsung pada kesejahteraan rakyat.
Kehadiran Luthfi di Pasar Bandarjo bukan hanya sebagai simbol kampanye, tetapi juga menunjukkan komitmennya untuk memprioritaskan kesejahteraan rakyat kecil. Para pedagang berharap kehadiran calon gubernur yang mau mendengar keluh kesah mereka akan membawa perubahan yang lebih baik bagi masa depan pasar tradisional di Jawa Tengah. (*)
Bukan Kandang Banteng Lagi, Ahmad Luthfi: Kita Ubah Jawa Tengah Jadi Sarang Garuda |
![]() |
---|
Apel Kemenangan Pilkada Jateng, Gerindra Puas Menang Pilgub dan 27 di Kabupaten/Kota di Jateng |
![]() |
---|
Sejumlah Paslon Yang "Diendorse" Unggul Quick Count, Ini Kata Jokowi |
![]() |
---|
Klaim Menang Pilkada Jateng 19 Kabupaten Puan Maharani: Silakan Nilai "Kandang Banteng" atau Tidak? |
![]() |
---|
Di Salatiga, Andika-Hendi Unggul di 3 Kecamatan, Tapi Menang Luthfi-Taj Yasin yang Cuma 1 Kecamatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.