Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Hashem Safieddine akan Pimpin Hizbullah Gantikan Nasrallah yang Tewas Dalam Serangan Israel

Hashem Safieddine diyakini akan mengisi kursi pimpinan Hizbullah yang kosong setelah Nasrallah meninggal dunia, Minggu (29/9).

Editor: m nur huda
REUTERS
Hashem Safieddine diyakini akan mengisi kursi pimpinan Hizbullah yang kosong setelah Nasrallah meninggal dunia, Minggu (29/9). 

Hashem Safieddine diyakini akan mengisi kursi pimpinan Hizbullah yang kosong setelah Nasrallah meninggal dunia, Minggu (29/9).

TRIBUNJATENG.COM, BEIRUT  - Hassan Nasrallah, pemimpin kelompok milisi Hizbullah di Lebanon adalah salah satu tokoh paling terkenal dan paling berpengaruh di Timur Tengah. Nasrallah tak terlihat di depan publik selama bertahun-tahun karena kekhawatiran akan dibunuh oleh Israel.

Namun pada Sabtu, (28/9/2024) militer Israel mengeklaim telah membunuh Nasrallah dalam sebuah serangan di Beirut, Lebanon. Hizbullah telah mengonfirmasi kematian Hassan Nasrallah dalam unggahan di kanal Telegram miliknya.

"Yang Mulia, Pemimpin Perlawanan, hamba yang saleh, telah meninggal dunia untuk menemui Tuhannya," kata pernyataan itu pada Sabtu (28/9).

Hizbullah mengonfirmasi Nasrallah tewas dalam serangan udara di Beirut, dengan mengatakan kematiannya terjadi "setelah serangan Zionis yang berbahaya di pinggiran selatan".

Dukungan Iran

Kelompok milisi yang didukung Iran ini melanjutkan pernyataannya dengan "berjanji" untuk melawan Israel dan terus mendukung "Gaza dan Palestina, serta membela Lebanon dan rakyatnya yang teguh dan terhormat".

Nasrallah adalah sosok misterius yang memiliki hubungan dekat dengan Iran. Dia memiliki peran kunci mengubah Hizbullah menjadi kekuatan politik dan militer seperti sekarang ini dan tetap dihormati oleh para pendukung kelompok tersebut.

Di bawah kepemimpinan Nasrallah, Hizbullah membantu melatih para pejuang dari kelompok milisi Palestina, Hamas, dan kelompok milisi di Irak dan Yaman. Pada masa kepemimpinannya pula Hizbullah memperoleh rudal dan roket dari Iran untuk digunakan melawan Israel.

Dia memimpin evolusi Hizbullah dari milisi yang dibentuk untuk melawan pasukan Israel yang menduduki Lebanon menjadi kekuatan militer yang lebih kuat dari tentara Lebanon.

Hizbullah kemudian menjadi pemegang kekuasaan dalam politik Lebanon, penyedia utama layanan kesehatan, pendidikan dan sosial, serta bagian penting dari dukungan Iran dalam upaya meraih supremasi regional.

Serangan Udara

Israel menyebut kematian pemimpin Hizbullah itu terjadi dalam serangan udara besar-besaran yang dilakukan mereka di Beirut.

Meski pemimpinnya telah tewas, Hizbullah mengaku tak gentar. Mereka akan tetap melanjutkan perang dan melawan Israel, terutama yang telah menyebabkan pemimpin mereka meninggal dunia.

"Melanjutkan perjuangan untuk menghadapi musuh," kata mereka dalam sebuah pernyataan. Mereka menyebut, Hizbullah adalah martir suci yang memimpin kelompok tersebut sejak 1992.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved