Berita Ungaran
Kisah Tharisa Dea Florentina Atlet Wushu Kabupaten Semarang Yang Raih Medali Emas pada PON XXI
Tharisa Dea Florentina (23), seorang atlet cabang olahraga (cabor) wushu asal Bawen, Kabupaten Semarang yang menorehkan prestasi di PON XXI.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Tharisa Dea Florentina (23), seorang atlet cabang olahraga (cabor) wushu asal Bawen, Kabupaten Semarang kembali menorehkan prestasi.
Kali ini, dia meraih medali emas seusai berkompetisi pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara.
Warga Dusun Jatisari, Desa Doplang tersebut
Sebelumnya, Tharisa juga merupakan satu di antara atlet Indonesia yang meraih medali emas di pesta olahraga multi cabang SEA Games Kamboja 2023 pada cabor yang sama.
Baca juga: Sosok Disna Ayu Luhutia, Peraih Emas Sepatu Roda Jateng di PON XXI, Bakatnya Ditemukan Saat CFD
Dia mengaku bangga kali ini lantaran pada gelaran PON XX Papua, dia hanya bisa menyabet medali perunggu.
Menurut Tharisa, apa yang dicapainya tersebut membutuhkan perjuangan dan pengorbanan yang tinggi.
“Karena saya menekuni olahraga ini sejak sebelum remaja,” kata dia saat Tasyakuran Prestasi Atlet Wushu Tharisha Dea Florentina, di lapangan PAUD Budi Luhur, Dusun Jatisari pada Minggu (29/9/2024) malam.
Pada saat anak-anak sebayanya bisa mengisi waktu luang dengan bermain, dia mengaku, harus berlatih keras demi dapat mewujudkan impiannya.
Di luar motivasi dari kedua orangtuanya, Tharisa dinilai memiliki keinginan kuat untuk bisa mencapai hasil yang terbaik.
“Siapa pun yang mau bekerja dan pantang menyerah pasti bisa mencapai hasil terbaik,” kata Tharisa.
Prestasi yang diraih Tharisa kali ini juga mendapat apresiasi dari Calon Bupati Semarang, Ngesti Nugraha.
Calon bupati petahana itu tampak hadir berbincang dengan Tharisa dan juga warga setempat.
Dia melihat sosok Tharisa sebagai inspirasi bagi para remaja dan anak-anak muda di Kabupaten Semarang.
Hal itu karena Tharisa melakukan kegiatan yang positif hingga menjadi kebanggaan daerah dan bangsa Indonesia.
“Tentunya ini menjadi satu kebanggan pemerintah daerah.
Mudah-mudahan dari Kabupaten Semarang akan terus muncul Tarisha-Tarisha yang lain, tidak saja di bidang olahraga namun juga di bidang lain,” kata dia.
Baca juga: Mengenal Weton Sabtu Pon: Karakter, Rezeki, Karir dan Asmara
Prestasi itu, lanjut Ngesti, tak hanya ditujukan agar anak-anak lain termotivasi.
Bukti capaian Tharisa juga bisa menghindarkan anak-anak lain dari pengaruh buruk seperti kenakalan remaja atau pun yang mengarah ke tindak pidana.
“Ini akan dapat mengikis pengaruh-pengaruh negatif yang dapat meracuni para remaja dan anak-anak muda di Kabupaten Semarang,” pungkas calon bupati yang berpasangan dengan Nur Arifah tersebut. (*)
Berada di Zona Merah Sesar dan Longsor, Desa Sepakung Buktikan Diri Jadi Percontohan Destana |
![]() |
---|
Solusi "Air Gratis" dari Langit: Desa Kesongo Semarang Jadi Percontohan Irigasi Tenaga Surya |
![]() |
---|
Sidak SPPG Polri di Pabelan Semarang, Kapolri Minta Standar Kebersihan Diperketat |
![]() |
---|
Siap Jadi Tuan Rumah! PBVSI Kabupaten Semarang Fokus Perbaiki Venue Voli di Sport Center Wujil |
![]() |
---|
Dishub Kabupaten Semarang Punya Mobil Skylift Baru Harga Rp1,83 Miliar, yang Lama Sudah Tua |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.