Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Ketua Apindo Jateng Frans Kongi: Harapan Besar Pertumbuhan Ekonomi Era Prabowo-Gibran

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jateng Frans Kongi menaruh harapan besar terhadap pasangan Prabowo-Gibran.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG/Rifqi Gozali
Ketua Apindo Jateng Frans Kongi 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jateng Frans Kongi menaruh harapan besar terhadap pasangan Prabowo-Gibran terkait target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.

“Memang (pertumbuhan ekonomi 8 persen)  sangat kami harapkan. Ini pernah kami capai saat era Pak harto era orde baru. Cuma yang terakhir ini kurang, paling (pertumbuhan ekonomi) Cuma 4 sampai 5 persen,” kata Frans Kongi di sela-sela Musyawarah Kabupaten Apindo Kudus di Hotel @Hom, Senin (30/9/2024).

Masih belum maksimalnya pertumbuhan ekonomi dalam negeri menurut Frans karena ada indikasi deindustrialisasi atau industri tidak mampu menjadi basis penopang utama perekonomian. Artinya, masih butuh banyak investasi untuk memenuhi pertumbuhan ekonomi tersebut. Hanya saja praktik di lapangan memang tidak banyak investor luar negeri yang masuk

“Deindustrialisasi biasanya dialami negara maju. Misalnya Jepang Korea. Mereka sudah makmur itu. Indonesia tidak, harus banyak (menerima investasi). Ini semua juga menyangkut regulasi, iklim industri, sikap pemerintah dan sebagainya,” kata Frans Kongi.

Target yang telah dipatok Prabowo-Gibran sebagai pasangan presiden dan wakil presiden terpilih menurutnya memberi harapan besar untuk para pelaku usaha. Dengan begitu, untuk mengejar target 8 persen perlu adanya regulasi baru yang dikeluarkan pemerintah untuk menarik investasi luar negeri.

“Ibarat gadis sudah cantik kalau tidak dipoles kan kurang menarik. Dan harapan saya, Pak Prabowo dengan Mas Gibran memberikan sinyal positif untuk investor luar negeri,” kata Frans Kongi.

Regulasi sebagai penyokong iklim investasi agar masuk ke dalam negeri, lanjut Frans, juga akan berimbas di Jawa Tengah. Menurut dia, Jawa Tengah sudah siap dengan segalanya. Untuk itu perlu adanya persiapan dari pemerintah provinsi maupun kabupaten atau kota agar komitmen menyambut datangnya investor luar negeri.

“Komitmen pemerintah itu tertuang dalam omnibus law cipta kerja. Meskipun ini ditolak oleh beberapa serikat buruh. Saya yakin ini betul-betul menarik investor,” kata Frans.

Kesiapan menyambut datangnya investasi luar negeri di Jawa Tengah ditandai dengan kesiapan lahan, infrastruktur yang bagus. Untuk itu para kepala daerah harus juga menyambutnya misalnya dengan membuat aturan khusus daerah supaya investor tertarik.

“Misalnya pembebasan IMB dan PBB untuk beberapa tahun. Itu sangat menarik,” kata Frans Kongi.

Peluang demi peluang kalau bisa memang ditarik ke Jawa Tengah. Provinsi yang berada di tengah Pulau Jawa ini harus kompetisi dengan Jawa Barat dan Jawa Timur. Untuk itu inisiasi dari pemerintah provinsi juga sangat diperlukan.

Selanjutnya, menurut Frans, sosok Prabowo sebagai figur yang banyak dikenal di dunia internasional harapannya bisa membawa pertumbuhan ekonomi sesuai target yang dipatok 8 persen. Selanjutnya tim ekonomi berikut pakar yang ada di belakang Prabowo juga sangat familiar dengan dunia internasional, hal itu akan menambah kepercayaan dunia internasional.

“Jadi kepercayaan untuk investor luar negeri harapan kami ada ketenangan dalam masyarakat. Pada umumnya hubungan industrial dengan buruh tidak ribut terus tidak demo terus. Kalau investasi banyak masuk, kesejahteraan masyarakat meningkat,” kata Frans.

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved