Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kanwil Kemenkumham Jateng

Kepala BPSDM Kumham: Pelayanan Prima Lahir dari ASN yang Prima dan Cerdas 

Untuk bisa memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat, maka Aparatur Sipil Negara (ASN) juga harus prima.

Tribun Jateng/Istimewa
Kepala BPSDM Kumham: Pelayanan Prima Lahir Dari ASN Yang Prima dan Cerdas 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Untuk bisa memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat, maka Aparatur Sipil Negara (ASN) juga harus prima.

Penegasan ini disampaikan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Hukum dan HAM Razilu pada acara Ngobrol Cerdas Bersama Razilu (Ngobraz) yang diinisiasi oleh Balai Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan HAM Jawa Tengah, Selasa (01/10).

"Bagaimana mau memberikan pelayanan yang prima, kalau kita sendiri tidak prima. Maka dari itu, kita semua harus menjadi ASN yang prima," tegas Razilu.

Baca juga: Kemenkumham Jateng Kembali Tegaskan Pentingnya Implementasi Kode Etik ASN

Prima menurut Kepala BPSDM Kumham, bisa dikorelasikan dengan sangat baik dan utama. Dan untuk menjadi Insan Pengayoman yang prima, sangat baik serta handal, lanjut Razilu, ASN Kemenkumham harus cerdas.

Bicara "CERDAS", Razilu mencoba jadikan kata tersebut sebagai sebuah akronim yang mempresentasikan sifat dan sikap yang harus dimiliki oleh ASN Kemenkumham.

Razilu menguraikan, "CERDAS" merupakan kepanjangan dari Ceria, Energik, Responsif, Dedikatif, Adaptif dan Sinergitas.

Ceria atau penuh kebahagiaan adalah sikap yang mesti dimiliki untuk memberikan pelayanan prima. Secara logika, ulas Razilu, keceriaan dan kebahagiaan yang dirasakan akan memberikan aura positif dan bisa menjadi pendorong dalam meningkatkan kualitas pelayanan.

Sama halnya dengan ceria, pelayanan prima juga membutuhkan energi yang besar. Semangat dalam bekerja, tegas Razilu, harus ditopang dengan energi energi yang besar.

"Energi adalah modal untuk kita semangat dalam bekerja," tegas Razilu.

Selanjutnya responsif. Kepala BPSDM menjelaskan, ASN Kemenkumham harus responsif, harus peka terhadap keinginan pengguna layanan.

"Tidak boleh masa bodoh. Apabila kita responsif, maka kepuasan penerima layanan kita akan tinggi," jelas Razilu.

Berikutnya, dedikatif. Kata Razilu, dedikatif artinya memiliki semangat pengabdian yang tinggi tanpa pamrih.

Sementara, adaptif bermakna ASN yang mampu menghasilkan inovasi dan kreativitas untuk membuat pekerjaan yang rumit menjadi sederhana, yang lambat menjadi cepat, yang mahal menjadi murah.

Terakhir, sinergitas. Razilu menekankan, tidak mungkin pekerjaan yang begitu besar dapat dikerjakan sendiri.

"Harus ada koordinasi, kolaborasi dan komunikasi yang baik oleh seluruh jajaran, mulai dari kepala, pejabat hingga pelaksana," kata Razilu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved