Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Keracunan Massal Jemaah Pengajian di Kediri, Pemilik Usaha Diduga Ganti Tanggal Kedaluwarsa Camilan

Selasa 91/10/2024) malam, ratusan jemaah pengajian di Desa Krecek, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengalami keracunan.

Foto Istimewa Polsek Pare Kediri
Ratusan jamaah di Desa Krecek, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri mengalami keracunan massal setelah mengonsumsi makanan yang diduga telah kadaluarsa, Selasa (1/10/2024) 

TRIBUNJATENG.COM, KEDIRI - Selasa 91/10/2024) malam, ratusan jemaah pengajian di Desa Krecek, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengalami keracunan.

Insiden keracunan massal terjadi setelah para korban konsumsi camilan yang dibagikan panitia selama pengajian.

Para jemaah awalnya mengeluhkan gejala seperti mual hingga pusing. 

Baca juga: Ratusan Orang Keracunan di Acara Pengajian, Warga: Suasananya Kacau

Bahkan ada yang kehilangan kesadaran.

Para korban pun dievakuasi dengan berbagai moda transportasi untuk dibawa ke rumah sakit.

Suasana di rumah sakit yang menjadi rujukan para jemaah yang menjadi korban keracunan saat kegiatan pengajian dan selawatan di Desa Krecek, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Selasa (1/10/2024) malam. (Dok Polsek Pare )
Suasana di rumah sakit yang menjadi rujukan para jemaah yang menjadi korban keracunan saat kegiatan pengajian dan selawatan di Desa Krecek, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Selasa (1/10/2024) malam. (Dok Polsek Pare ) (Kompas.com/Istimewa)

S, seorang jemaah perempuan mengatakan awalnya semuanya berjalan lancar.

“Baru beberapa lagu, ada jemaah di sebelah saya tiba-tiba mengeluh sakit perut yang tidak tertahankan.

Sempat dikasih minyak tapi gak sembuh.

Lalu diselamatkan oleh panitia,” ujar S.

Menurutnya jemaah tersebut mengeluh setelah makan camilan yang dibagikan panitia yakni berupa makanan dan minuman kemasan botol plastik.

“Itu jarak sakitnya tidak lama dari makannya.

Enggak sampai sejam.

Paling 30 menitan,” ujarnya.

S mengungkapkan, camilan tersebut terdiri dari makanan kemasan berbagai merek, namun banyak yang sudah melempem.

“Saya cek kedaluwarsanya juga sudah tidak ada.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved