Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Duka

Innalillahi wa Inna Ilaihi Rojiun, Ketua DPC PKB Kabupaten Tegal A Firdaus Assyairozi Berpulang

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Tegal Ahmad Firdaus Assyairozi meninggal dunia, pada Sabtu (5/10/2024)

TRIBUN JATENG (Desta Leila Kartika)
Ketua DPC PKB Kabupaten Tegal Ahmad Firdaus Assyairozi atau kerap disapa Idos, saat melakukan wawancara dengan awak media. Berlokasi di Gedung PC Muslimat NU Kabupaten Tegal, pada Kamis (12/9/2024) 

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Tegal Ahmad Firdaus Assyairozi meninggal dunia, pada Sabtu (5/10/2024) sekitar pukul 12.20 WIB. 

Firdaus Assyairozi atau kerap disapa Idos, dinyatakan meninggal dunia setelah sebelumnya mendapat penanganan intensif di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD dr. Soeselo Slawi, Kabupaten Tegal. 

Kabar duka pertama kali muncul di WhatsApp grup, yakni beberapa orang menyampaikan ucapan belasungkawa atas meninggalnya sosok Ketua DPC PKB Kabupaten Tegal yang selalu menebar senyum di setiap kesempatan. 

Banyak ucapan dan mendoakan Firdaus Assyairozi husnul khotimah, dan meminta dimaafkan atas segala kesalahan maupun kekhilafan semasa hidup. 

Ucapan tersebut baik dalam bentuk chat WhatsApp maupun gambar. 

Sesuai informasi yang ada di grup WhatsApp juga menginformasikan bahwa almarhum Firdaus Assyairozi dimakamkan di pemakaman keluarga daerah Kajen, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal sekitar pukul 15.00 WIB. 

Terkait meninggalnya Ketua DPC PKB Kabupaten Tegal A Firdaus Assyairozi 

Tribunjateng.com, mencoba mengkonfirmasi terkait meninggalnya A Firdaus Assyairozi, kepada Direktur RSUD dr. Soeselo Slawi Guntur Muhammad Taqwin lewat telepon WhatsApp. 

Guntur Muhammad Taqwin mengungkapkan, penyebab meninggalnya Ketua DPC PKB Kabupaten Tegal A Firdaus Asyairozi karena henti jantung mendadak yang kemungkinan dipicu dari komplikasi penyakit yang diderita yaitu Diabetes melitus (DM), gagal ginjal, hipertensi, dan mata terkena glaukoma sehingga tidak bisa melihat. 

"Awalnya sekitar pukul 12.20 WIB yang bersangkutan mengalami henti jantung dan tidak sadarkan diri di rumahnya. Sempat dilakukan Resusitasi jantung paru (RJP) atau CPR oleh keluarga yang kebetulan seorang dokter dan bertetangga, namun karena tidak ada respon akhirnya telfon ke kami (RSUD dr. Soeselo Slawi) meminta bantuan.

Singkatnya tim langsung datang ke rumah pak Idos di daerah Lebaksiu dan dibawa ke rumah sakit menggunakan mobil ambulan. Selama perjalanan RJP terus dilakukan sampai di UGD, namun upaya beberapa siklus RJP diberikan, pukul 12.20 WIB pak Idos tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia," ungkap Guntur Muhammad Taqwin. 

Sebelum mengalami masa kritis, Guntur bercerita bahwa Firdaus Assyairozi beberapa kali mendapat perawatan di RSUD dr. Soeselo Slawi. 

Terakhir yang bersangkutan mengalami kondisi perut membesar karena terdapat banyak cairan. 

Setelah kondisinya membaik, Firdaus Assyairozi kembali ke rumah. 

Sehingga dikatakan Guntur yang bersangkutan mengalami komplikasi. 

"Almarhum sering keluar masuk rumah sakit karena alami sakit kronis. Terakhir kondisi bagian perut membesar karena ada cairan, sehingga langsung dilakukan penanganan oleh dokter spesialis untuk mengeluarkan cairan supaya tidak sesak napas. Ya kondisinya bisa dikatakan komplikasi yang dialami sudah kronis, karena bagian mata pun beliau tidak bisa melihat karena glaukoma," jelas Guntur. 

Meskipun dalam kondisi sakit, tapi Guntur menyaksikan bahwa A Firdaus Assyairozi memiliki semangat yang luar biasa untuk bisa sembuh. 

Bahkan saat dalam perawatan masih bisa bercanda, tersenyum, dan bersemangat ingin melakukan kampanye menyukseskan Paslon yang didukung dalam Pilkada 2024. 

Guntur menyebut, sosok A Firdaus Assyairozi saat dalam perawatan seakan-akan tidak dalam kondisi sakit karena melihat semangatnya yang tinggi. 

"Kondisinya saat sampai UGD sudah tidak sadarkan diri. Tapi kami tetap melakukan upaya Resusitasi jantung paru (RJP) namun sudah tidak tertolong. Saat perjalanan dari rumah ke RSUD dr. Soeselo Slawi menggunakan ambulan posisinya sudah kritis. Sempat kami beri obat-obat emergensi tapi sudah tidak merespon," ujarnya. (dta) 

Baca juga: Heboh! Acara Sekolah di Kendal Pakai Stiker Cup Minuman Bergambar Paslon Pilkada

Baca juga: Tritunggal Kembali Mengukir Sejarah dengan Gelar Threepeat di DBL Semarang

Baca juga: Ahmad Luthfi Klaim Didukung 5 "Presiden" di Pilgub Jateng 2024, Termasuk Jokowi dan SBY

Baca juga: Dirjen Imigrasi Apresiasi Layanan Paspor Simpatik Spektakuler Kemenkumham Jateng

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved