Pilkada Jateng 2024
Ahmad Luthfi Kembulan Bareng Petani, Janji Hapus Kartu Tani dan Bantu Harga Panen
Ahmad Luthfi makan bareng petani Kendal dan janji hapus Kartu Tani serta stabilkan harga panen jika terpilih Gubernur. Simak cerita lengkapnya di sini
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL – Calon Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menghadiri acara sarasehan bersama kelompok tani di Desa Sendang Kulon, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal, pada Senin (7/10/2024). Acara ini berlangsung akrab dan penuh kebersamaan, di mana Luthfi tak hanya berbicara tentang visi-misinya, tetapi juga turut bergabung dalam kembulan, sebuah tradisi makan bareng dalam satu wadah tanpa sendok, yang dikenal dalam bahasa Jawa sebagai muluk.
Lebih dari 100 petani hadir dalam acara tersebut, duduk bersama Ahmad Luthfi di atas tikar yang digelar di tengah-tengah area persawahan. Mereka membentuk beberapa kelompok kecil, duduk melingkar di sekitar wadah besar berisi makanan yang mereka nikmati bersama. Sebelum makan, seluruh peserta sarasehan terlebih dahulu memanjatkan doa bersama, bersyukur atas rezeki dan panen yang telah diberikan. Doa ini menjadi penanda dimulainya kembulan dan mencerminkan rasa syukur serta kebersamaan dalam komunitas petani.
Menu yang disajikan dalam acara kembulan ini sederhana, terdiri dari nasi putih, oseng tempe, mie goreng, keripik tempe, dan potongan ayam rebus. Meski hidangannya sederhana, suasana hangat dan penuh kebersamaan membuat acara makan ini terasa sangat istimewa. Tanpa sendok, setiap orang—termasuk Ahmad Luthfi—mengambil makanan langsung dengan tangan dari satu wadah besar yang ditempatkan di tengah.
"Kita makan bareng seperti ini, dengan tangan, merasakan kebersamaan," ujar Luthfi dengan senyum, menikmati momen makan bersama para petani yang sudah bekerja keras di ladang mereka.
Bagi para petani, kehadiran Ahmad Luthfi bukan sekadar ajang formalitas kampanye. Luthfi hadir dengan tulus, duduk bersama, makan, dan berbicara langsung dengan mereka, mendengarkan keluh kesah yang selama ini mereka rasakan. Para petani memanfaatkan kesempatan ini untuk mengutarakan berbagai masalah yang mereka hadapi di lapangan, seperti sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi, serta harga komoditas yang sering anjlok saat musim panen tiba.
Salah satu keluhan yang paling sering muncul adalah terkait Kartu Tani, yang menurut para petani, justru menyulitkan mereka dalam mendapatkan pupuk. Selain itu, mereka juga menyampaikan keprihatinan tentang harga hasil panen yang kerap merosot, sehingga petani tidak mendapatkan keuntungan yang memadai meskipun telah bekerja keras selama berbulan-bulan.
Mendengarkan setiap keluhan yang disampaikan, Ahmad Luthfi mencatat dengan cermat, dan berjanji untuk mencari solusi nyata bagi setiap permasalahan yang dihadapi petani jika dirinya terpilih sebagai Gubernur Jawa Tengah.
"Kita harus bantu petani agar mereka bisa sejahtera, karena merekalah tulang punggung perekonomian Jawa Tengah. Mulai dari masalah pupuk hingga harga panen yang sering anjlok, semua ini perlu kita carikan jalan keluarnya," tegas Luthfi di hadapan para petani.
Tidak hanya mendengarkan keluhan, Ahmad Luthfi juga memaparkan solusi konkret yang siap dijalankannya jika nanti terpilih. Salah satu program yang ia tawarkan adalah penghapusan Kartu Tani, yang selama ini dianggap tidak lagi relevan dan justru menyulitkan para petani dalam proses mendapatkan pupuk.
Selain itu, Luthfi juga menggagas pendirian Lumbung Pangan Desa sebagai solusi untuk mengatasi harga komoditas yang sering jatuh saat panen raya. Dengan adanya Lumbung Pangan Desa, hasil panen seperti padi dan bawang merah bisa disimpan sebagai cadangan dan dijual saat harga naik, sehingga petani tidak perlu terburu-buru menjual produk mereka saat harga rendah.
"Lumbung Pangan ini bisa jadi solusi bagi kita untuk menjaga stabilitas harga. Petani bisa menyimpan sebagian hasil panennya dan menjualnya ketika harga sudah membaik," jelasnya.
Ahmad Luthfi juga menekankan pentingnya peran BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) dalam membantu petani, baik dalam hal pendistribusian pupuk maupun pengelolaan Lumbung Pangan Desa. BUMDes, menurutnya, bisa menjadi penggerak utama di desa dalam upaya menstabilkan ekonomi pertanian, mulai dari distribusi pupuk hingga pengelolaan komoditas hasil panen.
Momen kembulan ini tidak hanya menjadi simbol kedekatan Luthfi dengan para petani, tetapi juga mencerminkan gaya kepemimpinannya yang fokus pada solusi nyata dan aksi langsung. Ia berbaur dengan masyarakat, tanpa batasan, tanpa sekat, menunjukkan bahwa ia adalah pemimpin yang peduli dan siap bekerja bersama rakyat untuk memecahkan berbagai masalah yang mereka hadapi.
Dalam kebersamaan tersebut, para petani merasa didengarkan dan diperhatikan. Bagi mereka, sosok seperti Ahmad Luthfi bukan hanya sekadar calon pemimpin, tetapi juga seorang yang mau turun langsung ke lapangan dan merasakan apa yang dirasakan oleh petani. Dengan program-program yang ia tawarkan, para petani kini memiliki harapan baru akan masa depan yang lebih baik, terutama dalam hal kesejahteraan dan stabilitas ekonomi pertanian di Jawa Tengah. (*)
Bukan Kandang Banteng Lagi, Ahmad Luthfi: Kita Ubah Jawa Tengah Jadi Sarang Garuda |
![]() |
---|
Apel Kemenangan Pilkada Jateng, Gerindra Puas Menang Pilgub dan 27 di Kabupaten/Kota di Jateng |
![]() |
---|
Sejumlah Paslon Yang "Diendorse" Unggul Quick Count, Ini Kata Jokowi |
![]() |
---|
Klaim Menang Pilkada Jateng 19 Kabupaten Puan Maharani: Silakan Nilai "Kandang Banteng" atau Tidak? |
![]() |
---|
Di Salatiga, Andika-Hendi Unggul di 3 Kecamatan, Tapi Menang Luthfi-Taj Yasin yang Cuma 1 Kecamatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.