Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Batang

Hadapi Ancaman Gempa Megathrust, BPBD Batang Gelar Mitigasi Keliling

Ancaman gempa Megatrust yang diperkirakan dapat terjadi di Pulau Jawa mendorong Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batang.

Editor: rival al manaf
Foto dok Diskominfo Batang
Sejumlah pelajar SMAN 1 Batang saat mengikuti simulasi mitigasi bencana gempa bumi 

TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Ancaman gempa Megatrust yang diperkirakan dapat terjadi di Pulau Jawa mendorong Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batang untuk melakukan langkah mitigasi di berbagai instansi dan institusi.

Beberapa instansi yang telah mendapatkan simulasi mitigasi bencana antara lain Puskesmas Tulis, BRI, Kawasan Industri Terpadu Batang, dan SMKN 1 Warungasem.

Kegiatan serupa juga akan menyasar lembaga pendidikan di jenjang SD dan SMP di Kabupaten Batang dalam waktu dekat.

Baca juga: Tabel Cicilan KUR Mandiri 2024 Tabel Angsuran Lengkap Rp 5 Juta Sampai Rp 100 Juta

Baca juga: Kaca Angkot Bergambar Paslon Cabup-Cawabup Pati Dirusak Oknum Tak Dikenal, Begini Tanggapan Timses

Baca juga: Paula Verhoeven Selingkuh Sejak 2023, Baim Wong: Awalnya Saya Memaafkan, Kini Sudah Tak Sanggup

Langkah ini termasuk edukasi di lembaga pendidikan untuk memastikan warga sekolah teredukasi dan mampu mengambil tindakan efektif dalam penanganan bencana, sehingga dampak yang ditimbulkan dapat diminimalisir.

Kasi Kedaruratan BPBD Batang, Nur Setia Nugroho, menegaskan bahwa meskipun Kabupaten Batang memiliki potensi kecil terhadap Megatrust, mitigasi kebencanaan tetap harus dilakukan dengan baik.

"Setelah mengetahui potensinya, kita bisa mengurangi risiko dampak bencana," tuturnya, Selasa (8/10/2024).

Berdasarkan informasi dari BMKG, wilayah Kabupaten Batang masih tergolong aman dari ancaman Megatrust.

Potensi Megatrust lebih rawan muncul di wilayah selatan Jawa seperti Cilacap, Wonogiri, Kebumen, dan Purworejo.

Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan SMAN 1 Batang, Setyo Utomo, menyatakan bahwa simulasi tanggap bencana ini memberikan pemahaman kepada siswa agar mampu mengambil tindakan yang tepat saat terjadi gempa bumi.

"Melihat bangunan sekolah yang bertingkat, dampak gempa akan lebih terasa.

Oleh karena itu, kami mengundang BPBD untuk memberikan pengetahuan dasar tentang tindakan yang harus diambil saat gempa terjadi di lingkungan sekolah," jelasnya.

Para anggota PMR dan UKS juga dilibatkan dalam simulasi tersebut agar mereka memahami langkah-langkah penanganan korban terdampak gempa.

"Respons anak-anak sangat antusias karena mereka sudah terbiasa menangani korban cedera saat kecelakaan dan lainnya," tambahnya.

Salah satu siswi, Novita, mengaku bahwa simulasi ini membantu menyiapkan mental dan kemampuan dalam mengambil tindakan saat terjadi gempa.

"Kalau mendengar suara sirine, saya akan lebih cepat menyelamatkan diri agar tidak tertimpa bangunan yang roboh," tandasnya.(din)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved