Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

OKNUM Karang Taruna Ga Ada Akhlak, Penjual Es Teh Masih Bocil Dipalak, Baru Laku Rp30 Ribu

Oknum itu nekat memalak penjual es teh berusia muda dan masih duduk di bangku sekolah. Penjual es teh itu baru menggelar lapak dagangannya.

Editor: Muhammad Olies
Ist/X @Heraloebss
Screenshot video viral penjual es teh dipalak pemuda ngaku anggota Karang Taruna. 

Sontak saja, kejadian yang sempat terekam kamera CCTV yang viral ini pun langsung mengundang kecaman dari warganet X. 

Jember: Bikin heran di era reformasi ini tdk hanya koruptor yg tumbuh subur tapi juga premanisme dan geng motor," 

"Lettuce: Di karawang tuh lagi rawan maling , malak dsb. sebagai perantau aja ngeri kalau ketemu orang sembarangan , markir sembarangan," 

"Mas gan: preman setelah reformasi malah berkembang biak lebih pesat, harus ada predator kayaknya buat kontrol pertumbuhan preman di tanah air," 

 "Olaf: ya Allah jahat banget, tau sih nyari kerja utk dapat uang susah tapi jgn gini juga." 

Baca juga: Viral Video Sopir Truk Dipalak Rp 350 Ribu Bila Ingin Melintas di Jembatan Way Sabuk

Sementara itu kasus serupa, video polisi palak sopir mobil Rp 50 ribu menjadi viral di media sosial.

Nasib anggota polisi itu pun kini terkuak.

Terungkap ia adalah anggota Polisi Lalu Lintas (Polantas) di Jakarta Timur.

Dalam video yang beredar, tampak oknum anggota Satlantas Jakarta Timur memberhentikan pengemudi mobil yang melintas di Jalan Otista Raya, Bidara Cina, Jatinegara pada Jumat (9/8/2024).

 Oknum anggota tersebut menyatakan bahwa pengemudi telah melanggar aturan karena berputar arah di simpang Otista III pada waktu yang dilarang, yakni pada pukul 06.00 WIB-10.00 WIB.

"Ini enggak boleh, masih satu jam lagi (saat kejadian sekira pukul 09.10 WIB)," kata personel Satlantas Jakarta Timur kepada pengemudi mobil bak sebagaimana dalam video.

Mendapat teguran, pengemudi mobil bak menyatakan bahwa dia berputar arah karena mengikuti petunjuk Google Maps yang digunakan sebagai acuan rute berkendara.

Tapi setelah mendengar alasan, oknum anggota Satlantas Jakarta Timur justru menawarkan 'bantuan' agar pengemudi mobil bak dapat melanjutkan perjalanan tanpa harus dikenakan tilang.

"Mau dibantu apa. Cepat jangan lama-lama. Rp50 ribu, ya sudah jalan. Jangan recehan, jangan recehan. SIM-nya ada?," kata personel Satlantas Jakarta Timur kepada pengendara, melansir dari TribunJakarta.

Setelah pengemudi mobil bak menyerahkan uang Rp50 ribu yang diminta, barulah personel Satlantas Jakarta Timur memperbolehkan sopir melanjutkan perjalanan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved