Sekda Jateng Ajak Percepat Kepesertaan Jamsostek di Semua Sektor

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sekda Provinsi Jateng, Sumarno, memberi penegasan pentingnya akselerasi kepesertaan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek) di berbagai sektor. 

Untuk itu ia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk lebih serius dalam melindungi pekerja, baik yang menerima upah maupun yang bekerja di sektor informal.

"Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan untuk pekerja penerima upah di Jateng baru mencapai 58 persen. Kita harus gerak cepat untuk meningkatkan angka ini, terutama bagi mereka yang membayar upah," jelas Sumarno, Jumat (11/10/2024).

Tak hanya pekerja penerima upah, Sumarno juga menyoroti kepesertaan pekerja non-upah dan pekerja konstruksi yang masih rendah. 

Ia mengungkapkan bahwa cakupan untuk pekerja konstruksi baru 35 persen, dan bagi pekerja bukan penerima upah hanya 11 persen. 

"Kita bisa akselerasi, terutama di sektor konstruksi. Saat izin konstruksi keluar, pastikan pekerjanya sudah terdaftar di Jamsostek," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Jateng-DIY, Isnavodiar Jatmiko, mengungkapkan bahwa hingga pertengahan 2024, terdapat 3,6 juta pekerja penerima upah yang sudah terlindungi Jamsostek, atau sekitar 58 persen dari total. Namun, pekerja non-upah dan konstruksi masih memerlukan perhatian lebih.

Pada kesempatan yang sama, Sekda Jateng juga memberikan piagam penghargaan kepada tujuh kabupaten/kota yang dinilai memiliki inovasi dalam meningkatkan kepesertaan Jamsostek, terutama bagi pekerja informal. 

Daerah-daerah tersebut adalah Temanggung, Kabupaten Semarang, Cilacap, Pati, Banyumas, Kota Magelang, dan Kudus.