10 Tahun Pemerintahan Jokowi
Agus Nyaman Hindari Macet dan Rob Lewati Tol Semarang-Demak
Tol Semarang-Demak merupakan proyek strategis nasional (PSN) menjadi ruas komplementer dari Jalan Nasional Pantura Jawa
Penulis: hermawan Endra | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Setiap hari, Muh Klasin menggunakan akses Demak-Semarang menuju tempat kerjanya sebagai guru BK di SMPN 34 Semarang.
Warga Jalan Dasno, Desa Gaji, Kec Guntur, Kab Demak ini pun terbiasa melalui jalan tol Semarang-Demak.
Dia mengakui keberadaan jalan bebas hambatan ini membantu mempersingkat waktu dan jarak tempuh.
Di sisi lain, keberadaannya bisa mengurangi dampak dari abrasi pesisir pantura Kota Wali.
Klasin pun berharap akses masuk atau keluar Tol Semarang-Demak bisa ditambah supaya warga menjadi lebih mudah, tak jauh memutar.
"Tol Demak saat ini pintu masuknya di Sayung sehingga mengaksesnya harus ke Sayung dulu,” ujarnya.
Perasaan yang sama disampaikan warga Demak lain, Agus Mujayanto.

Menurutnya, kehadiran Tol Semarang-Demak dapat menghemat waktu tempuh 15-20 menit.
Terlebih di waktu-waktu ramai seperti pagi atau sore hari saat volume kendaraan di jalur pantura melonjak.
Sehingga sering muncul kemacetan karena jam-jam pulang kerja atau sekolah.
“Apalagi saat sore hari itu ka banyak karyawan pabrik yang pulang kerja. Jalan tol Semarang-Demak ini menjadi alternatif pilihan untuk menghindari kemacetan atau rob. Nyaman lewat tol menghindari dua hal itu,” papar Agus.
Penting diketahui, Tol Semarang-Demak merupakan proyek strategis nasional (PSN).
Keberadaannya menjadi ruas komplementer dari Jalan Nasional Pantura Jawa yang menghubungkan Semarang-Demak-Gresik-Surabaya.
Dengan pembangunan jalan tol yang terintegrasi dengan tanggul laut ini, diharapkan permasalahan banjir rob di Semarang Timur, khususnya Kaligawe-Sayung yang mengakibatkan kerugian ekonomi cukup signifikan, dapat teratasi pada akhir 2024 ini.
Apalagi jika tanggul terbangun hingga 7 lapis timbunan dan beroperasinya rumah pompa di Kolam Retensi Terboyo dan Sriwulan.
Tol Semarang-Demak termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020. Jalan tol ini bernilai investasi Rp 5,44 triliun dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Tol ini juga direncanakan terintegrasi dengan tanggul laut dan dilengkapi dengan kolam retensi.
Tak pelak lagi keberadaannya dapat menjadi solusi mengatasi banjir rob yang terjadi di sepanjang pantai utara.
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan, mengingat peran vitalnya sebagai jalur logistik di Utara Jawa, penyelesaian ruas tol Semarang-Demak sudah ditunggu masyarakat.
"Keberadaan Ruas tol Semarang-Demak akan menambah kapasitas jalan sekaligus mengurangi beban lalu lintas di Jalan Pantura Jawa yang sudah sangat padat dan sering mengalami kemacetan," ujarnya.
Kehadiran tol Semarang-Demak bertujuan semakin melengkapi konektivitas jaringan jalan di wilayah Jawa Tengah bagian utara.
Sekaligus juga menjadi penghubung kawasan strategis seperti pelabuhan, bandara, kawasan industri, dan kawasan pariwisata religi khususnya di wilayah Demak. (*)
Berkah Kawasan Industri Kendal dan Batang Tumbuhkan Perekonomian Lokal |
![]() |
---|
Nyaman dan Megahnya Gerbang Langit Jawa Tengah Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang |
![]() |
---|
Keamanan Warga Semarang Terpantau 14 Ribu Kamera CCTV Berkah Program Smart Cities |
![]() |
---|
Berkah Bendungan Baru di Jawa Tengah Menjaga Harapan Kemakmuran Petani |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.