Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Timnas Indonesia

Tebar Psywar! Ini 4 Tuntuan Bahrain kepada FIFA dan AFC soal Laga Tandang di Markas Timnas Indonesia

Tebar Psywar! Ini 4 Tuntuan Bahrain kepada FIFA dan AFC soal Laga Tandang di Markas Timnas Indonesia

Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: galih permadi
Mazen Mahdi / AFP
Tebar Psywar! Ini 4 Tuntuan Bahrain kepada FIFA dan AFC soal Laga Tandang di Markas Timnas Indonesia 

Tebar Psywar! Ini 4 Tuntuan Bahrain kepada FIFA dan AFC soal Laga Tandang di Markas Timnas Indonesia

TRIBUNJATENG.COM - Ketegangan antara Indonesia dan Bahrain kian meningkat di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Kini Asosiasi Sepak Bola Bahrain (BFA) secara resmi meminta FIFA dan AFC memindahkan pertandingan kandang dari Indonesia.

Serangan siber dan ancaman yang dilakukan oleh penggemar Indonesia menjadi alasan Bahrain mengajukan permintaan tersebut.

Gelandang Timnas Indonesia Ragnar Oratmangoen membawa bola saat laga melawan China di Stadion Pemuda Qingdao, Selasa (15/10/2024).
Gelandang Timnas Indonesia Ragnar Oratmangoen membawa bola saat laga melawan China di Stadion Pemuda Qingdao, Selasa (15/10/2024). (Instagram Timnas Indonesia)

Baca juga: Saatnya Garuda Asia Tampil! Ini Jadwal Timnas U-17 Indonesia di Kualifikasi Piala Asia 2025

Diketahui setelah pertandingan yang berakhir imbang 2-2, para penggemar Indonesia menyatakan ketidakpuasan mereka terhadap wasit.

Wasit Ahmed Al Kaf dianggap bersikap bias terhadap tim Bahrain

Ketidakpuasan ini terwujud dalam gelombang serangan siber yang menargetkan situs web BFA, akun media sosial, dan bahkan akun pribadi pemain Bahrain.

BFA mengutuk tindakan ini dan menyatakan kekhawatirannya terhadap keselamatan para pemainnya. 
Dalam pernyataan tegas, BFA menyoroti ancaman yang ditujukan kepada timnya dan meminta badan-badan internasional untuk campur tangan.

Oleh sebab itu, BFA meminta untuk memindahkan pertandingan.

Berikut ini isi tuntutan federasi Bahrain kepada FIFA dan AFC

1. Asosiasi Sepak Bola Bahrain menyatakan kecaman yang kuat terhadap perilaku tidak bertanggung jawab dari para penggemar tim nasional Indonesia melalui dunia maya.

Situs web asosiasi, akun media sosial, dan sistem korespondensi elektronik telah menjadi sasaran serangan berupa penghinaan, fitnah, ancaman, dan upaya peretasan dalam langkah yang sepenuhnya tidak dapat diterima yang tidak mencerminkan tujuan mulia olahraga secara umum, dan sepak bola secara khusus, dalam menyatukan orang-orang dari seluruh dunia; terutama karena komentar ofensif yang dialami oleh akun dan situs web asosiasi, selain akun pemain tim nasional dan penggemar Bahrain, sama sekali tidak berkaitan dengan norma-norma olahraga.

Menyusul hal ini, asosiasi menyatakan ketidakpuasan mendalam terhadap kampanye yang mengganggu dan tidak dapat diterima, karena hal ini tidak sesuai dengan prinsip, nilai, dan norma-norma Islam, serta tidak mencerminkan kemajuan atau perkembangan negara-negara.

2. Sejalan dengan keinginan Asosiasi Sepak Bola Bahrain untuk memastikan keselamatan anggotanya, terutama anggota tim nasional, asosiasi sedang dalam proses menghubungi FIFA dan AFC untuk memberitahukan mereka tentang perilaku tidak dapat diterima yang dialami oleh asosiasi Bahrain, serta kampanye ancaman, kata-kata penghinaan, dan fitnah yang mungkin mempengaruhi keselamatan anggota tim nasional saat mereka bertemu dengan tim nasional Indonesia dalam pertandingan tandang di ibu kota, Jakarta.

Asosiasi akan mengajukan permohonan untuk memindahkan pertandingan dari Indonesia demi menjaga keselamatan tim nasional, karena ini merupakan prioritas utamanya, terutama karena FIFA dan AFC sangat memperhatikan keselamatan tim yang berpartisipasi dalam kompetisi mereka.

3. Asosiasi Sepak Bola Bahrain menyatakan sangat terkejut atas ancaman kematian yang diterima oleh anggota tim di akun media sosial pribadi mereka - suatu tindakan yang mencerminkan ketidakpedulian publik Indonesia terhadap nyawa manusia.

Hal-hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya di stadion olahraga dan sama sekali jauh dari olahraga, di mana terdapat saling menghormati dan menghargai di antara anggotanya.

Asosiasi menolak untuk mempertaruhkan nyawa anggota tim terhadap bahaya potensial apa pun, terutama karena tindakan para penggemar Indonesia sama sekali tidak dapat diterima dan salah, serta tidak ada hubungannya dengan anggota sepak bola; sementara Asosiasi Sepak Bola Bahrain, bekerja sama dengan berbagai sektor negara, masing-masing di bidangnya, telah berusaha menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk kedatangan penggemar Indonesia ke Bahrain dalam rangka mendukung tim negara mereka dalam pertandingan melawan tim nasional kami, dengan jumlah yang besar melebihi 2.000 penggemar, selain memfasilitasi prosedur untuk memasuki stadion pada hari pertandingan dan mengalokasikan ruang yang sesuai, dengan cara yang sesuai dengan standar dan persyaratan yang mengatur kualifikasi.

4. Sementara asosiasi menegaskan penolakan totalnya terhadap kampanye ofensif, serangan siber, dan berbagai kata ancaman, ia akan mengandalkan organisasi internasional, hak asasi manusia, serta organisasi Islam dan hak asasi manusia, selain asosiasi jurnalis; untuk menjadi saksi atas risiko potensial yang dihadapi tim dan untuk menunjukkan apa yang ditinggalkan oleh kampanye ini dalam hal mendistorsi jalannya sepak bola dan tujuan mulia yang dikenal secara internasional yang berdasarkan pada saling menghormati dan sportivitas tinggi.

Dugaan Kecurangan Bahrain

Laga Bahrain kontra Timnas Indonesia yang berakhir dengan skor 2-2 di Bahrain National Stadium, Bahrain, Kamis (10/10/2024) memang telah usai.

Meski telah berakhir, tensi panas Bahrain kontra Timnas Indonesia masih terasa hingga beberapa hari seusai laga.

Pasalnya, Timnas Indonesia banyak dirugikan oleh wasit asal Oman, Ahmed Al Kaf saat memimpin jalannya pertandingan konrta Bahrain.

Wasit Ahmed Al Kaf dinilai berat sebelah dan lebih condong memihak Bahrain hingga banyak rugikan Timnas Indonesia.

Hal itu dapat dilihat dari aksi wasit Ahmed Al Kaf yang banyak berikan pelanggaran kepada Bahrain.

Padahal, dalam tangkapan kamera, terlihat pemain Bahrain dengan mudahnya terjatuh meski hanya mendapatkan sentuhan ringan dari pemain Timnas Indonesia.

Selain itu, paling janggal dan terlihat jelas mengenai injury time 6 menit yang dilebihkan wasit Ahmed Al Kaf sampai hampir 100 menit.

Bahrain pun berhasil memanfaatkan keadaan dengan mencatatkan gol di menit ke-99.

Anehnya lagi, usai gol terjadi, laga langsung dihentikan oleh wasit Ahmed Al Kaf dengan skor akhir 2-2.

Tak cuma itu, pada gol kedua, masih layak diperdebatkan mengenai posisi pemain Bahrain.

Di mana, pemain bernomor punggung 9 Bahrain ikut bereaksi sebelum akhirnya Marhoon menyerobot bola dari second line.

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved