Nasib Agus Seusai Ketahuan Tak Jujur Soal Donasi Rp 1,5 M, Uang Ditarik Yayasan?

Nasib Akhir Agus Seusai Ketahuan Tak Jujur Soal Donasi Rp 1,5 M, Uang Ditarik Yayasan?

TRIBUNJATENG.COM - Ketegangan antara Pratiwi Noviyanthi, ketua Yayasan Peduli Manusia, dengan Agus penerima donasi setelah disiram air keras oleh karyawan akhirnya menemukan titik akhir.

Seperti yang diketahui, sosok Agus viral setelah menjadi bintang tamu di podcast Denny Sumargo.

Dalam podcast tersebut, diketahui Agus merupakan korban penyiraman air keras yang dilakukan oleh karyawannya sendiri.

Pratiwi Noviyanthi yang merasa iba akhirnya menggalang donasi untuk pengobatan Agus.

Sejak awal digalang, donasi langsung masuk ke rekening pribadi Agus.

Usut punya usut, Novi sebagai ketua yayasan tidak diberikan infromasi apa pun terkait uang donasi.

Padahal, ia harus menjaga transparansi aliran dana agar bisa dipertanggungjawabkan ke Dinas Sosial.

Setelah beberapa hari, donasi terkumpul mencapai Rp 1,5 M.

Namun, Novi hanya tahu bahwa donasi masih Rp 500 juta.

Kecurigaan tersebut membuat Novi mencaritahu fakta sebenarnya.

Kekecewaan Novi bertambah setelah mengetahui selama ini Agus masih berobat menggunakan BPJS.

Berdasarkan penuturan Agus, ia memilih tetap berobat menggunakan BPJS karena sudah divonis tidak akan bisa melihat lagi.

Dokter mata menyarankan Agus untuk memakai mata buatan.

Bahkan, uang donasi yang masuk dialirkan ke rekening lain hingga membayar utang keluarga istri, Elmi Nurmala.

Saat pengecekan mutasi rekening, berikut beberapa aliran dana donasi:

1. Aliran dana ke istri Agus : Rp50 juta (5 kali transfer): 250.000.000

2. Aliran dana ke Kakak Agus: Rp50 juta.

3. Aliran dana ke Miftahul Jannah (Anak Bu Wawa, Adik Mba Wulan): 98 juta.

Denny Sumargo akhirnya menjadi penengah, mencoba memediasi pihak yayasan dan Agus sebagai penerima donasi.

Setelah obrolan panjang akhirnya diketahui bahwa uang Rp 98 juta tersebut ditransfer tanpa sepengetahuan Wawa.

Sementara Wawa kecewa karena Novi menyebutnya mengambil uang Rp 100 juta.

Uang Rp 98 juta yang diberikan kepada Miftahul Jannah (Via) digunakan untuk membayar utang bank.

Pasalnya, uang tersebut diminta oleh suami Wawa karena rumahnya terancam disita.

Agus yang mendengar rumah Wawa terancam disita akhirnya berniat membagikan sebagian uang donasi kepada keluarga Wawa.

Wawa hanya tahu bahwa suaminya yang akan mempertanggungjawabkan hal tersebut kepada Novi, pihak yayasan.

Sementara itu, aliran dana ke rekening Elmi, istri Agus, digunakan untuk berjaga-jaga jika suatu saat nanti ada  keperluan mendesak.

Sebab, ATM Agus rusak tidak bisa digunakan.

Kini akhirnya, uang donasi untuk Agus dikembalikan ke rekening yayasan.

"Kemarin Agus di Pondok Indah, biar ga salah paham aja ya Teh Novi, kita datang ke sana buat cetak mutasi sama Pak Gery di sana ternyata ada pemindahan donasi Agus dari rekening Agus ke yayasan," ujar Agus.

"Dengan alasan kata Pak Gery nanti biar dimonitoring maksudnya diatur sama yayasan untuk memantau pengeluaran Agus."

Awalnya Agus tidak terima, tetapi setelah dijelaskan Agus bisa memahami kondisi tersebut.

"Nanti pun kalau misalnya masih ada di sini sisa selesai Agus selesai pengobatan, uang akan dikembalikan ke Agus lagi," beber Agus.

"Pada saat dimutasi itu obrolan kita berdua ya, Bang, untuk diamankan, di-take over, di yayasan kita. Jangan sampai nanti seolah-olah aku yang mengambil action ini semua," ujar Novi mengklarifikasi.

"Dilurusin ya. Jadi kemarin waktu Novi cerita ke saya, saya koordinasi sama Mba Novi, ini saya terlibat. Saya bilang 'Kalau ada kondisi kaya begini, kalau belum jelas uangnya amanin. Maaf ya. Kenapa diamanin, karena itu uang amanah. Saya jaminkan, saya tidak akan ambil, Novi tidakakan ambil. Kalau Novi sampai ambil, saya sikat dia," tegas Denny Sumargo.

Denny Sumargo juga berpesan kepada Novi agar istri Agus memegang uang donasi tersebut sebagai pegangan.

Lebih lanjut, Agus berencana pulang ke Aceh karena ia sudah divonis tidak bisa melihat lagi. (*)