Berita Kota Semarang
Pembangunan Berkelanjutan, Pemkot Semarang Luncurkan Senandung Hijau Semarang Hebat
Pemkot Semarang kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan dengan meluncurkan program strategis "Senandung Hijau Semarang Hebat
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemkot Semarang kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan dengan meluncurkan program strategis "Senandung Hijau Semarang Hebat".
Program ini menandai langkah konkret dalam mengatasi dampak perubahan iklim dan mempercepat penerapan Bangunan Gedung Hijau (BGH) di berbagai wilayah Semarang, mulai dari pesisir hingga perbukitan dan kawasan hutan.
Kegiatan yang digelar Rabu (16/10) ini juga melibatkan penandatanganan komitmen bersama dan diskusi kelompok terfokus (FGD) antara pemerintah, akademisi, dan sektor swasta.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyoroti pentingnya menyesuaikan konsep Bangunan Gedung Hijau dengan karakteristik topografi kota Semarang yang sangat bervariasi.
"Semarang memiliki topografi unik, dari pesisir yang panas hingga wilayah perbukitan dan hutan yang membutuhkan penyesuaian desain bangunan untuk mendukung keberlanjutan," tutur mbak Ita, sapaan akrab wali kota.
Baca juga: Harga Bahan Pokok di Semarang Stabil
Lebih lanjut, dirinya mengatakan jika rumah tinggal sederhana dengan konsep bangunan hijau harus dirancang sesuai kondisi geografis masing-masing area untuk memastikan efisiensi energi dan keamanan lingkungan.
Ia menambahkan bahwa di wilayah pesisir, yang cenderung lebih panas, teknologi panel surya menjadi solusi optimal. Panel surya dapat memanfaatkan sinar matahari yang melimpah untuk memenuhi kebutuhan listrik, sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
"Ini tidak hanya mengurangi emisi karbon, tetapi juga mendukung target energi bersih di kawasan pesisir. Kami berharap konsep ini menjadi bagian dari solusi global dalam menghadapi perubahan iklim," terang Mbak Ita.
Lebih lanjut, di kawasan perbukitan dan hutan, pihaknya menekankan pentingnya desain rumah panggung. "Rumah panggung tidak hanya memastikan kenyamanan dan efisiensi energi, tetapi juga memberi keamanan tambahan dengan menghindari ancaman binatang liar dan risiko lainnya. Ini merupakan pendekatan arsitektur yang disesuaikan dengan tantangan lingkungan sekitar," tambahnya.
Kepala Dinas Penataan Ruang Kota Semarang, Irwansyah, menambahkan bahwa sektor perumahan di Semarang menjadi penyumbang utama emisi gas rumah kaca, sekitar 30 persen dari total emisi kota.
"Dengan jumlah penduduk yang terus meningkat, mencapai 1,6 juta jiwa, penting untuk segera mempercepat pembangunan yang ramah lingkungan. Jika tidak diatasi, emisi karbon akan meningkat secara signifikan hingga 1,2 persen per tahun, yang akan berdampak pada kualitas lingkungan kita," jelasnya.
Irwansyah juga menegaskan bahwa konsep Bangunan Gedung Hijau tidak terbatas pada desain fisik bangunan.
"Konsep ini mencakup pengelolaan lingkungan secara holistik, seperti pengurangan radiasi matahari, pengumpulan dan penggunaan ulang air hujan, serta penggunaan material ramah lingkungan. Ini semua adalah bagian dari strategi untuk menciptakan bangunan yang lebih berkelanjutan," tambahnya.
Program "Senandung Hijau Semarang Hebat" didukung oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah, pengembang perumahan, BUMN, BUMD, dan sektor swasta. Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan dapat menghasilkan prototipe rumah ramah lingkungan yang dapat diakses oleh masyarakat luas, baik dari segi biaya maupun teknologi.
Kerja sama lintas sektor menurutnya sangat krusial guna mempercepat transformasi Semarang menjadi kota metropolitan yang berkelanjutan.
Pembahasan Raperda RPJMD Kota Semarang Jadi Prioritas, Sesuaikan Visi Misi Wali Kota Terpilih |
![]() |
---|
TERUNGKAP, Ini Penyebab Sepeda Motor Jupiter Z Ada di Tumpukan Sampah Gunungpati Semarang |
![]() |
---|
VIRAL, Aksi Nekat Pengendara CBR Pelat Merah Pukul Operator SPBU, Gegara Tak Boleh Isi Pertalite |
![]() |
---|
Duduk Perkara Sejoli Lawyer Saling Lapor ke Polisi, Sama-sama Laporan Jadi Korban Penganiayaan |
![]() |
---|
Luasan Wilayah Banjir dan Rob di Semarang Masih Tersisa 3,43 Persen, Ini Upaya Pemkot |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.