Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pilkada Purbalingga 2024

Viral Video Durasi 1 Menit 15 Detik Sudutkan Petahana Bupati Purbalingga, Ini Klarifikasi Tiwi

Sebuah video viral calon bupati petahana Kabupaten Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi soal bantuan sosial (bansos) memicu respon publik. 

Ist
Tangkapan layar video Bupati Petahana sekaligus Calon Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi saat mememberikan pernyataan soal bansos di internal partai beberapa hari lalu yang viral dan diunggah,  Kamis (17/10/2024.  

TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA - Sebuah video viral calon bupati petahana Kabupaten Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi soal bantuan sosial (bansos) memicu respon publik. 

Pernyataanya dalam video berdurasi 1 menit 15 detik itu menjadi sorotan dan dianggap kontroversial terkait bantuan sosial. 

Pasalnya apa yang disampaikan seolah olah mengisyaratkan penerima bantuan yang berpihak ke lawan politiknya akan dihapus dari daftar penerima. 

Video tersebut beredar di sejumlah akun media sosial dan mendapatkan tanggapan, karena terkesan Tiwi akan coret penerima bansos apabila mendukung lawan politiknya.

Video berdurasi 1 menit 15 detik tersebut diposting di akun sosmed lambe turah dan mendapatkan ribuan komentar dan puluhan ribu like. 

Tiwi mengatakan video tersebut memang menimbulkan kontroversi dan perbedaan pemahaman.

"Pernyataan itu saya sampaikan saat acara dengan relawan. Ada pertanyaan dari salah seorang yang hadir bagaimana jika ada orang yang mampu tapi menerima bansos Program Keluarga Harapan (PKH).  Saya jawab langsung bahwa akan dicoret," katanya kepada Tribunbanyumas.com saat ditemui di Rumah Pemenangan Tiwi-Hendra, Jumat (18/10/2024). 

Baca juga: Pengundian Nomor Urut Pilkada Purbalingga, Tiwi - Hendra 1, Fahmi- Dimas 2

Baca juga: Uang Transport yang Dipertanyakan KPPS, KPU Purbalingga Beri Penjelasan

Ditegaskan, sebenarnya Tiwi tidak menanggapi masalah dukungan kemana, namun menanggapi penerima PKH tapi merupakan warga mampu, akan dicoret. 

Karena PKH diprioritaskan bagi masyarakat yang tidak mampu. 

"Selama ini Pemkab Purbalingga selalu berupaya memberikan bansos tepat sasaran. Jadi kalau ada penerima bansos yang tidak tepat sasaran tentu akan dicoret. Ini terus menjadi bahan evaluasi kami di Pemkab Purbalingga," imbuhnya. 

Tiwi mengklarifikas video tersebut ditampilkan tidak lengkap.

Sehingga pernyataannya menimbulkan kontroversi dan perbedaan pemahaman. Ditegaskan, pihaknya memberikan bansos kepada warga yang tidak mampu. 

"Apabila ada warga mampu yang menerima bansos makanya akan dicoret," tambahnya.

Tiwi juga mengajak masyarakat ikut mengecek dan melaporkan apabila ada penerima bansos yang tidak sesuai ketentuan. 


Ini akan menjadi bahan evaluasi bagi Pemkab Purbalingga, agar penyaluran bansos tepat sasaran. 
Tiwi memaparkan bahwa secara umum penyaluran Bansos di wilayahnya sudah baik. 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved