Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Dievakuasi dari Lebanon, WNI Trauma Dengar Suara Bom

WNI yang telah kembali ke Indonesia mengaku hingga kini masih trauma dengan suara bom.

Al Mayadeen
Asap mengepul dari kawasan kota di Lebanon selatan setelah beberapa serangan udara Israel pada hari Senin, 23 September 2024. 

Rina Mardiani menambahkan bahwa saat ini masih banyak WNI yang berada di Lebanon, tepatnya di Kota Beirut.

"Puluhan mungkin masih bertahan di sana, dari informasi teman-teman juga masih ada," katanya.

Merujuk data Kementerian Luar Negeri, sebanyak 85 WNI masih berada di Lebanon hingga kini.

Pada 9 Oktober, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beirut kembali mengevakuasi 14 WNI dari Lebanon.

Sebelumnya, pemerintah telah mengevakuasi 65 WNI dan satu WNA dalam lima gelombang evakuasi pada 10 Agustus, 18 Agustus, 28 Agustus, 2 Oktober dan 3 Oktober.

“Dengan demikian, total jumlah warga yang berhasil dievakuasi dari Lebanon oleh Pemerintah RI (Republik Indonesia) adalah 79 WNI dan 1 WNA,” ujar Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, seperti dikutip dari kantor berita Antara. 

Judha menambahkan, sebanyak 17 WNI yang berprofesi sebagai pekerja migran dan diaspora yang menikah dengan warga negara asing telah lebih dulu kembali secara mandiri—baik dengan biaya perusahaan maupun pribadi.

Sebelumnya, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beirut telah menetapkan status Siaga I untuk seluruh wilayah Lebanon sejak 4 Agustus 2024.

Koordinasi intensif untuk menetapkan rencana kontingensi, termasuk rute evakuasi, telah dilakukan dengan melibatkan seluruh perwakilan pemerintah Indonesia, termasuk KBRI Amman, KBRI Beirut, KBRI Damaskus, KBRI Kairo dan KBRI Roma.

Sedikitnya 21 orang tewas dalam serangan di Lebanon utara

Dalam perkembangan terbaru, setidaknya 21 orang tewas dan delapan lainnya cedera dalam serangan udara Israel di Lebanon utara, kata Kementerian Kesehatan Lebanon.

Serangan itu menghantam sebuah bangunan perumahan di Aitou, sebuah desa yang mayoritas penduduknya beragama Kristen, jauh dari lokasi serangan Israel yang menargetkan kelompok Hizbullah di Lebanon selatan.

Warga setempat mengatakan, sebuah keluarga yang baru-baru ini mengungsi akibat perang telah tinggal di sana.

Militer Israel tidak segera mengomentari laporan tersebut. Namun, serangan ini terjadi setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji untuk terus menyerang Hizbullah tanpa ampun di mana pun—termasuk Beirut.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengeklaim telah menembak 230 target di Lebanon selatan dan Gaza pada Senin (14/10/2024).

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita WNI Dievakuasi dari Lebanon, Trauma Dengar Suara Bom"

Baca juga: 116 WNI Pilih Bertahan di Lebanon, Ini Alasan Mereka

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved