Berita Viral
Isi Eksepsi Kuasa Hukum Guru Supriyani, Sebut Sejumlah Kejanggalan, Bukti Ada Rekayasa
Dalam eksepsinya, Andri mengatakan ada beberapa hal sehingga mereka menganggap kasus ini sengaja direkayasa
TRIBUNJATENG.COM, KONAWE SELATAN - Sidang kedua kasus guru honorer Supriyani digelar di Pengadilan Negeri atau PN Andoolo, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Senin (28/10/2024).
Sidang ini beragendakan pembacaan eksepsi yang dilakukan oleh panasehat hukum Supriyani, Andri Darmawan.
Sidang tersebut dimulai sekitar pukul 10.00 WITA.
Dalam eksepsinya, Andri mengatakan ada beberapa hal sehingga mereka menganggap kasus ini sengaja direkayasa.
Baca juga: 16 Tahun Jadi Guru Honorer Gaji 300 Ribu, Keseharian Supriyani Diungkap Tetangga, Ini Foto Rumahnya

Menurutnya, kasus ini memiliki konflik interest antara pelapor dan penyidik, dimana mereka satu kantor.
"Kemudian ada paksaaan kepada ibu Supriyani untuk mengaku padahal dia tidak melakukan. Ada permintaan Rp 50 juta. Jadi itu semua pelanggaran prosedur," katanya.
Andri juga menyebut dalam kasus ini, penyidik hanya berdasarkan tiga keterangan anak.
"Yang diketahui dalam KUHAP keterangan anak itu tidak bisa dikategorikan sebagai keterangan saksi. Kalaupun ia menjadikan bukti petunjuk penyidik tidak bisa menjadikan bukti petunjuk. Tapi hakim, karena itu kewenangan hakim," jelasnya.
Andri juga mengkritisi terkait bukti petunjuk yang menurutnya tidak berkesesuaian dengan saksi-saksi yang diperiksa. Termaksud saksi guru bernama lilis.
"Ibu lilis, ini saksi dewasa, pasti disumpah. Itu sudah diperiksa bahwa tidak ada itu (pengaiayaan)" katanya.
Kemudian lanjut Andri, yakni luka yang dihasilkan dari pukulan tersebut dianggap tidak sinkron dengan hasil visum.
"Pukulan satu kali tapi menimbulkan beberapa banyak luka. Ada disitu kaya melepuh dan luka paha dalam," ujarnya.
Diketahui sidang pembacaan eksepsi ini adalah sidang kedua, setelah sidang perdana dengan agenda pembacaan dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) berlangsung pada Kamis (24/10/2024) pekan lalu.

13 Pengacara
Dalam sidang kali ini guru Supriyani didampingi 13 pengacara dari 21 orang yang bertanda tangan kuasa.
Di dalam ruang sidang tersebut turut hadir Supriyani serta guru-guru honorer yang ikut menyaksikan untuk memberikan dukungan terhadap guru honorer tersebut.
Selain itu, menjelang sidang lanjutan Supriyani, Pengadilan Negeri Andoolo dijaga ketat kepolisian.
Berdasarkan pantauan TribunnewsSultra.com, kepolisian sudah bersiaga sejak pukul 09.33 wita.
Penjagaan tersebut dilakukan baik di dalam maupun luar gedung pengadilan.
Polisi juga menyiagakan satu kendaraan water canon di halaman pengadilan.
Di luar gedung, sejumlah guru hingga masyarakat Konawe Selatan (Konsel) menggelar aksi memberikan dukungan terhadap Supriyani.
Massa tersebar di dua pintu masuk Pengadilan Negeri Andoolo yang menjadi lokasi sidang.
Guru dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) maupun Ikatan Guru Indonesia mulai berdatangan ke PN Andoolo sebelum sidang dimulai pukul 10.00 wita.
Demikian pula, gelombang mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam Konsorsium Masyarakat Konawe Selatan.
Pengunjukrasa datang dengan menggunakan mobil pikap yang dilengkapi perangkat sound system.
Dalam orasinya, jenderal lapangan aksi, mengatakan, kedatangan mereka untuk mengawal agenda sidang guru Supriyani.
Sementara, di pintu masuk sisi kiri PN, rombongan guru dari PGRI pun berdatangan dengan membawa spanduk sembari berjalan kaki.
Aksi mereka pun diawali dengan aksi teatrikal yang menggambarkan sosok guru 'Ani' yang mengajar murid kemudian dituduh melakukan penganiayaan oleh orang tua murid.
Dalam sidang perdana, Supriyani, guru honorer sekolah dasar atau SD Negeri di Kecamatan Baito ini didakwa melakukan penganiayaan murid SD berinisial M seperti yang tertuang dalam Pasal 80 Ayat (1) Jo Pasal 76C Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
Inilah Sosok Kapolsek di Kendal, Lagi Berduaan di Rumah Bu Guru PAUD, Digerebek Warga Jelang Subuh |
![]() |
---|
7 Fakta Wahyudin Moridu DPRD Gorontalo Viral Ngaku Mau Rampok Uang Negara, LHKPN Minus Rp 2 Juta |
![]() |
---|
Sosok Menpar Widiyanti Putri, Benarkah Minta Air Galon untuk Mandi Saat Kunker? Segini Kekayaannya |
![]() |
---|
Viral Sopir Ambulans Emosi Hingga Tunjukkan Pasien Kritis ke Pengemudi Innova yang Halangi Jalan |
![]() |
---|
10 Tudingan Irjen Krishna Murti Terseret Isu Perselingkuhan: Transfer Uang hingga Panggilan Mesra |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.