Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Guru SD Cukur Paksa Siswi Berkutu hingga Gundul, Keluarga Kecewa dan Minta Tanggung Jawab

Sebuah video yang memperlihatkan seorang siswi SD di Cianjur, Jawa Barat, menangis tersedu-sedu viral di media sosial. 

Penulis: Andra Prabasari | Editor: galih permadi
istimewa
Penjelasan bu guru yang gunduli siswinya karena kutu 

Namun, siswi tersebut menolak untuk dipotong. 

Dalam upaya lain, guru tersebut kemudian mencoba meyakinkan siswi agar mau memangkas rambutnya sedikit, tetapi siswi tetap menolak.

Akhirnya, dengan persetujuan sejumlah guru lainnya, rambut siswi tersebut digunduli untuk membersihkan kutu yang sudah sangat banyak. 

Guru tersebut mengungkapkan bahwa tindakan itu diambil dengan kesepakatan bersama para guru di sekolah.

Meskipun guru tersebut sudah memberikan klarifikasi, keluarga siswi, yang merasa tidak terima, tetap menegaskan bahwa tindakan guru tersebut tidak sesuai. 

Pihak keluarga menganggap seharusnya guru meminta izin terlebih dahulu kepada orang tua sebelum memutuskan untuk menggunduli rambut siswi.

Mereka juga mengungkapkan bahwa siswi tersebut kini menjadi murung dan enggan untuk kembali bersekolah.

“Astaghfirullahaladzim, cobalah ibu bapak guru yang saya hormati, apa tidak ada cara lain, selain digunduli," 

"Saya selaku saudaranya merasa tidak menerima melihat anak dengan kondisi seperti ini, bagaimana pertanggungjawabanya," 

"Sekarang anaknya sudah tak mau sekolah, mau dipindahkan sekolah juga tidak mau, saya sangat sakit hati liat anak kondisinya seperti ini," ucap saudaranya, Selasa (5/11/2024) dilansir dari akun Instagram folkjawabarat.

Sementara itu, Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Aripin, memberikan tanggapan terkait peristiwa ini. 

Ia membenarkan kejadian yang melibatkan seorang siswi di SDN Babakan, Cianjur, yang digunduli oleh gurunya. 

Menurut Aripin, seharusnya pihak guru terlebih dahulu berkonsultasi dengan orang tua murid sebelum memutuskan untuk melakukan tindakan pemotongan rambut, apalagi siswi tersebut adalah perempuan.

Aripin menambahkan, pihak sekolah dapat mencari solusi lain, seperti membersihkan rambut siswi dengan cara yang lebih tepat, tanpa harus mengunduli rambutnya. 

“Atau bisa memotong rambutnya lebih rapi, bukan dengan cara digunduli, kan itu juga murid perempuan,” ucapnya mengutip TribunJatim.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved