Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pilkada Kudus 2024

Adu Gagasan di Debat Terakhir Pilkada Kudus 2024, Inflasi Infrastruktur hingga IPM Disinggung

KPU Kabupaten Kudus kembali menggelar debat pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati pada Pilkada Kudus 2024, Rabu (13/11/2024).

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: raka f pujangga
TRIBUN JATENG/SAIFUL MA'SUM
Debat pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati pada Pilkada Kudus 2024, Rabu (3/11/2024) di Majesty Palace Ballroom Hotel Griptha. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - KPU Kabupaten Kudus kembali menggelar debat pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati pada Pilkada Kudus 2024, Rabu (13/11/2024) di Majesty Palace Ballroom Hotel Griptha.

Pada debat terakhir ini mengangkat tema "Membangun Kudus Sebagai Kota Religius yang Layak Huni dan Bermartabat,".

Masing-masing pasangan calon menyampaikan visi misi, program kerja, menjawab pertanyaan dari panelis, saling bertanya dan beradu argumentasi. 

Baca juga: Ini Kesiapan Pasangan Calon Wali Kota Tegal Jelang Debat Publik Kedua

Pada sesi debat pertama, kedua paslon memiliki waktu tiga menit untuk menyampaikan gagasannya. Di antaranya berkaitan dengan persoalan inflasi, infrastruktur, hingga indeks pembangunan manusia (IPM) yang terjadi di Kota Kretek.

Calon bupati nomor urut 01, Samani Intakoris menyampaikan, setiap daerah pasti memiliki sebuah permasalahan. Terutama berkaitan dengan ketidakstabilan harga bahan pokok kebutuhan sehari-hari yang menyebabkan tingkat inflasi daerah. 

Kata dia, tingkat inflasi Kabupaten Kudus pada 2023 di angka 2,19 persen. Angka tersebut dinilai bahwa gejolak harga di pasaran cukup tinggi, dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat. 

Selain inflasi, lanjut Samani, pihaknya juga menyoroti angka pengangguran terbuka Kabupaten Kudus yang masih di angka 3,21 persen. 

Angka tersebut menunjukkan masih banyaknya warga Kudus yang belum mendapatkan pekerjaan. 

Hal ini perlu dilakukan upaya untuk menuntaskan tingkat pengangguran terbuka di Kudus, supaya angka pengangguran di Kota Kretek bisa ditekan. 

"Infrastruktur jalan rusak 35 persen, lampu mati masih sekitar 50 persen. Ini jadi catatan kita bersama," terangnya. 

Samani yang juga mantan Sekda Kudus juga menyoroti persoalan kesehatan, pendidikan, hingga lingkungan hidup di Kabupaten Kudus.

Pihaknya berjanji akan menyelesaikan persoalan terkait layanan kesehatan yang harus lebih dekat masyarakat. Termasuk persoalan BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, hingga persoalan Jasa Raharja. 

Di bidang pendidikan, persoalan sistem zonasi masih menjadi perdebatan yang harus diperhatikan dengan seksama. 

Termasuk kebutuhan masyarakat terkait sarana umum dan fasilitas publik, hingga persoalan lingkungan hidup, baik lingkungan keluarga, maupun persoalan sampah. 

"Kudus adalah rumah kita. Kudus adalah tempat hunian kita berinteraksi bersama dalam lingkungan dan kekeluargaan. Saatnya menuju Kota Kudus religius, layak huni dan bermartabat. Misinya, Kudus Sehat, Sejahtera Harmoni dan Taqwa. Kita berikan token gratis untuk tempat ibadah," tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved