Berita Banyumas
Kasus HIV Bertambah 309 di Banyumas pada 2024, Rentang Usia 15-24 Tahun Ada 58 Kasus
Data situasi HIV Banyumas, terdapat 3.963 penemuan kasus HIV (2019-2024) dengan penambahan 309 kasus di 2024.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Data situasi HIV Banyumas, terdapat 3.963 penemuan kasus HIV (2019-2024) dengan penambahan 309 kasus di 2024.
Dalam data tersebut ditemukan meningkatnya kasus baru pada kelompok usia di bawah 24 tahun (remaja atau pelajar) yang signifikan.
Per Oktober 2024 ada 58 kasus ditemukan dalam rentang usia 15-24 tahun.
Baca juga: Kisah Sedih Bocah Perempuan 9 Tahun di Surabaya Meninggal karena HIV, Tertular Saat Rawat Ibu
Salah satu faktor pemicu adala seiring didukung oleh kemudahan akses internet
Hal itu disampaikan Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Banyumas, Suwondo ada Strategi Penanggulangan HIV/AIDS Kabupaten Banyumas.
Pihaknya mengatakan Banyumas memiliki Tim Pencegahan dan Pengendalian HIV/AIDS di Banyumas sebagai garda terdepan yang terdiri dari Fasyankes (PDP), Penjangkau Komunitas, dan Pendamping Orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
Terkait situasi HIV di Banyumas yang masih ditemui kendala ataupun tantangan.
Antaranya adalah pemahaman terkait HIV AIDS yang masih rendah.
Sehingga memunculkan stigma atau diskriminasi terhadap ODHA.
Kemudian masih adanya tempat hiburan malam yang sulit dikendalikan.
"Upaya yang sudah dilakukan salah satunya, melakukan VCT mobile dengan layanan kesehatan dan Dinkes ke tempat hiburan.
Semakin maraknya hotspot kecil dan online yang tidak dapat dikontrol.
Terlebih semenjak “Gang Sadar” dibubarkan, konsumen menyebar dan mencari tempat lain," katanya kepada Tribunjateng.com, Rabu (13/11/2024).
Selain itu juga ada permasalahan lain seperti pendidik yang masih menganggap isu HIV dan IMS sebagai materi yang tabu.
Penegakan Perda yang masih minim, terutama terkait masalah penertiban pekerja seks.
Belum semua OPD atau lintas sektor terlibat aktif melakukan penanggulangan HIV.
Dalam waktu dekat, diantaranya akan diselenggarakan sosialisasi P2 HIV/AIDS pada pelajar di lingkup Kemenag dan sosialisasi HIV pada masyarakat umum dalam acara Slankers Bersholawat 17 November.
Selain itu, nantinya KPA juga berusaha melakukan pendekatan secara rohani, seperti melalui Ustadz dan tokoh agama melalui Khutbah Jumat dan lainya
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas dr. Widyana Grehastuti, menyampaikan pengetahuan umum HIV/AIDS (penyebab, pengobatan, pencegahan).
Ia menekankan ODHA harus rutin mengonsumsi ARV agar virus tersupresi dan tidak menular ke orang lain.
Bahwa pencegahan bisa dilakukan dengan profilaksis (Pre Exposure Prophilaxis/PREP) bagi populasi berisiko, seperti LSL (Lelaki Seks Lelaki), homo dan lainya.
Perkembangan akses PREP pada remaja juga meningkat.
Kadinkes menambahkan tidak memungkiri komunitas seperti LSL, homo di Banyumas masih ada, sehingga pihanya berupaya melakukan pencegahan tersebut.
Pj Bupati Banyumas, Iwanuddin Iskandar menyampaikan terimakasihnya kepada KPA, LSM dan seluruh pihak yang mendukung upaya P2 HIV di Banyumas selama ini.
Ia menanggapi terkait rekomendasi diskresi akan dipertimbangkan.
Diskresi itu bukan kebijakan lokal, melainkan Keputusan pemimpin yang akan melaksanakan sesuatu jika keadaannya yaitu kurangnya UU/kebijakan yang mengatur.
Kemudian adanya keresahan masyarakat yang luar biasa dan adanya itikad baik pemimpin, dan setiap diskresi yang membenani keuangan wajib dengan persetujuan pihak tertinggi.
"Saya meminta kepada Kadinkes bersama KPA untuk segera mengumpulkan camat, lurah, kepala desa untuk berkolaborasi dengan Puskesmas wilayah," imbuhnya.
Pj. Bupati menambahkan perlu adanya pemetaan kondisi riil berdasarkan karakteristik, melengkapi data-data yang diperlukan sebelum pertemuan dengan Pemdes.
Baca juga: KPA: 11 Calon Pengantin di Karawang Terpapar HIV
"Situasi ini darurat, mengingat Banyumas adalah kota wisata, pelajar, pendidikan.
ODHA tidak hanya menimpa pada kaum pendosa, tapi bisa kepada siapa saja," katanya.
Ia meminta KPA dan Dinkes segera melengkapi data ansit dan rekomendasi P2 HIV pada populasi umum dan per karakteristik, misal pariwisata, pendidikan, gaya hidup, dan lainnya. (jti)
Masih Jadi Misteri Siapa Dalang di Balik Teror Ketuk Pintu di Kemranjen Banyumas |
![]() |
---|
Teror Ketuk Pintu Misterius di Kemranjen Banyumas, 2 Malam Berturut-turut Mulai Pukul 21.00 |
![]() |
---|
Doa Kardi TKHL SMP Kebasen Banyumas Terkabulkan, Terima SK PPPK Setelah 23 Tahun Pengabdian |
![]() |
---|
"Geramling" Dicanangkan Bupati Banyumas: Ajak Petani Tinggalkan Kimia, Kembali ke Pertanian Organik |
![]() |
---|
Dari Menu Kacang Rebus hingga Buah Busuk, Potret Buram Dapur MBG Gunung Lurah Banyumas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.