Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pilkada Jateng 2024

Usai Disindir Desa Ujung Timur Jateng, Andika Terjun Ke Lokasi

Usai disinggung soal Desa Temperak saat debat Pilkada Jateng 2024 pada putaran pertama, Calon Gubernur Jawa Tengah.

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: rival al manaf
Tribun Jateng/ Rezanda Akbar
Andika Perkasa saat mengunjungi di Desa Temperak berlokasi di Ujung Timur Jateng   

TRIBUNJATENG.COM, REMBANGĀ - Usai disinggung soal Desa Temperak saat debat Pilkada Jateng 2024 pada putaran pertama, Calon Gubernur Jawa Tengah yang diusung PDIP, Andika Perkasa mengunjungi desa tersebut, Rabu (13/11/2024).

Kunjungan ya ke Desa Temperak untuk mendapatkan aspirasi, keluhan dan permasalahan masyarakat di desa ujung timurnya Jawa Tengah.


Pada kunjungannya tersebut, Andika sempat berbincang-bincang dengan warga sekitar untuk menanyakan harga ikan kembung kepada warga sekitar.


"Kalau harga ikan di sini ga ada yang sampai Rp3000. Kalaupun ada, paling ikan rusak tak layak konsumsi yang biasanya untuk pakan ternak, wah saya sempat kaget waktu dengar harga ikan kembung Rp3000," kata Suhud, warga Desa Temperak kepada Andika.


Selain itu, Suhud juga mengatakan kepada Andika Perkasa bahwasanya Desa Temperak perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah provinsi yakni terkait pembangunan desa.


Menanggapi hal itu, Andika mengatakan siapapun yang terpilih menjadi Gubernur Jawa Tengah ataupun Bupati Rembang, perlu sengkuyung untuk memperbaiki Desa Temperak agar lebih maju.


"Banyak keluhan-keluhan dari masyarakat yang menginginkan kondisi desanya agar lebih jauh lagi," tuturnya.


Sementara itu untuk melakukan penanganan perekonomian kemiskinan untuk kalangan keluarga petani ataupun nelayan, Andika menyiapkan skema secara khusus.


"Dari segi pemerintahan, kita punya pendapatan yang bisa dikurangi karena ada musim-musiman nelayan di pantai utara ini juga tergantung pada musim," ujarnya.


Andika mencontohkan ada beberapa musim yang dilalui nelayan misal musim barat, dimana para nelayan kesulitan mendapatkan tangkap ikan yang banyak.


Untuk itu pemerintah perlu melakukan pengurangan retribusi dan pajak secara signifikan disaat musim-musim sulit bagi para nelayan dan petani.


"Misal kalau bakul itu dua persen dan nelayan tiga persen retribusi, itu kombinasi antar pemerintah Kabupaten. Harusnya pemerintah bisa menyesuaikan, meski disisi lain mereka perlu menyelesaikan kewajibannya kepada negara begitupun dari kami bisa memberikan insentif," katanya.


Selain itu, Andika juga menegaskan akan memberikan insentif untuk menciptakan pengusaha-pengusaha baru yang bertujuan untuk menyerap tenaga kerja.


Andika menambahkan, sehingga kewajiban masyarakat nelayan atau petani untuk membayar negara bisa turun dan jauh dari kata normal. (Rad)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved