Berita Semarang
Seminar Nasional Untag Semarang Bahas Kabinet Gemuk Ala Presiden Prabowo
Susanan kabinet gemuk yang dibentuk Presiden Prabowo mendapat reaksi dari kalangan akademisi. Salah satunya Universitas
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Susanan kabinet gemuk yang dibentuk Presiden Prabowo mendapat reaksi dari kalangan akademisi. Salah satunya Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang dengan menggelar seminar nasional di Fakultas Hukum kampus setempat, Kamis (14/11).
Ketua Panitia, Johan Erwin menjelaskan, seminar rasional ini mencoba untuk mengkritisi ataupun merefleksikan situasi kabinet setelah kemarin presiden Prabowo menyusun kabinet cukup besar dari sisi jumlah personil sehingga kemudian oleh masyarakat menyebut sebagai kabinet gemuk.
"Kemudian di seminar ini kita membahas bagaimana efektivitas Kabinet gemuk ini khususnya dikaitkan dengan dinamika ekonomi global nah, kita tahu era sekarang satu negara tidak hanya berpikir tentang bagaimana kondisi internal, tapi juga dalam konteks konstelasi global harus bisa menempatkan diri pada posisi yang tepat untuk bisa terus berkembang sebagai sebuah negara," ujarnya.
Seminar ini diikuti oleh kurang lebih 400 peserta, mereka mengikuti secara online atau offline di aula Fakultas Hukum Untag Semarang.
Menurutnya, kabinet gemuk ala Presiden Prabowo secara umum memunculkan pro dan kontra. Bagi mereka yang pro menganggap kabinet gemuk justru akan efektif mengatasi banyak masalah yang dimiliki bangsa Indonesia.
Namun bagi mereka yang kontra melihatnya dari sisi pembengkakan anggaran. Belum lagi masalah ego sektoral yang semakin komplek , karena kadang-kadang masing-masing departemen inginnya jalan secara sendiri-sendiri
Sehingga menurutnya, dengan kabinet yang banyak ini perlu ada perhatian. Jangan sampai, kemudian justru menyuburkan situasi yang kurang baik.
"Kita beri kesempatan presiden Prabowo untuk apa dengan kabinetnya itu berjalan karena prinsipnya kan memang itu hak priogatif presiden membentuk menteri," ujarnya.
Johan Erwin menambahkan, susunan kabinet gemuk harus bisa dipertanggungjawabkan. Poin utamanya adalah kepentingan rakyat harus didiutamakan, jangan sampai kabinet gemuk ini hanya untuk kepentingan kelompok partai politiknya saja, tapi tetap semuanya harus dalam rangka untuk rakyat dan bangsa Indonesia.
"Oh iya, biasanya kan orang memberi waktu 100 hari ya. Jadi mungkin ini baru 1 bulan ya, belum bisa serta merta kita beri penilaian. Kita lihat saja dulu," ujarnya.
Dekan FH Untag Semarang, Prof Edy Lisdiyono menambahkan, selain seminar ini dalam waktu dekat pihaknya juga akan menggelar Uji Publik terkait tentang Pilkada Kota Semarang. Hal itu diperlukan untuk mengetahui sejauh mana para pasangan calon ingin membawa kota Semarang sebelum masyarakat menentukan pilihannya di hari pencoblosan. (*)
| Waspada Hujan Petir! Berikut Prakiraan Cuaca Kota Semarang Hari Ini Kamis 16 Oktober 2025 |
|
|---|
| Krisis Kontainer Sampah di Semarang, DPRD Desak DLH Hitung Kebutuhan Pasca Ilegal Dumping Ditutup |
|
|---|
| "Mageri Segoro", 18.040 Bibit Mangrove dan Cemara Laut Ditanam di Pesisir Semarang |
|
|---|
| Pemkot Libatkan Kolektor Lokal Perbarui Sejarah Pertempuran Lima Hari di Semarang |
|
|---|
| Inovasi Chitoma, Limbah Kulit Udang Disulap Jadi Pengawet Alami Perpanjang Masa Simpan Sayur & Buah |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.