Shin Tae-yong Jawab Kritikan Suporter, "Meski Bukan Orang Indonesia, Saya Akan Berusaha Maksimal"

Shin Tae-yong Jawab Kritikan Suporter: Meski Bukan Orang Indonesia, Saya Akan Berusaha Maksimal

TRIBUNJATENG.COM - Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong memberikan respons terkait kritikan yang diberikan untuknya setelah skuad Garuda menelan kekalahan dari Jepang.

Timnas Indonesia kalah 0-4 dari Jepang dalam laga kelima Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Jumat (15/11/2024).

Sebenarnya dalam laga ini, di atas kertas Jepang memang jauh lebih diunggulkan dibandingkan Timnas Indonesia.

Baca juga: Hasil Survei! Lebih dari 60 Persen Suporter Timnas Indonesia Tak Ingin Shin Tae-yong Dipecat

Namun, kekalahan skuad Garuda dengan skor telak itu membuat banyak pihak melontarkan kritikan pedas buat Shin Tae-yong.

Tak sedikit yang bahkan menyamakan situasi Shin Tae-yong saat ini tak berbeda jauh dari pelatih Kim Pan-gon di Malaysia kala itu.

Saat Malaysia kalah saat itu, Kim Pan-gon langsung dikritik keras, begitu juga dengan situasi Shin Tae-yong saat ini.

Pelatih asal Korea Selatan tersebut banyak tekanan baik dari internal dan luar, karena ekspektasi tinggi masyarakat buat Timnas Indonesia.

Tim asuhan Shin Tae-yong ini diharapkan bisa memberikan hasil terbaik dalam putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ini.

Menanggapi hal ini, Shin Tae-yong mengaku bahwa ia memang memiliki tekanan dari berbagai pihak.

Pelatih berusia 54 tahun tersebut bahkan tak menampil soal media dan masyakarat yang memberikan kritik keras kepadanya.

Menurutnya, apa yang didapatkan ini karena memang masyarakat Indonesia begitu cinta dengan sepak bola.

“Pastinya ada tekanan, segitunya media dan masyarakat luar biasa perhatian terhadap sepak bola Indonesia,” ujar Shin Tae-yong kepada awak media di SUGBK, Senayan, Jakarta, Senin (18/11/2024).

“Jadi ketika kita menang, atau kalah, akan banyak berita yang baik begitu juga berita negatif,” ucapnya.

Pelatih asal negeri Ginseng tersebut mengatakan bahwa sebagai pelatih ia memang tak bisa hanya mendengarkan berita positif saja.