Berita Bencana
Sekeluarga Tewas Tertimbun Longsor, Tebing Setinggi 15 Meter Menimpa Rumah di Bruno Purworejo
Terjadi tebing longsor menimpa satu rumah di Kecamatan Bruno, Kabupaten Purworejo Jawa Tengah, Selasa (19/11/2024) sore. Proses evakuasi oleh tim SAR
TRIBUNJATENG.COM, PURWOREJO -- Musibah longsor terjadi di Purworejo, Jawa Tengah. Hujan deras yang mengguyur daerah tersebut mengakibatkan tebing setinggi 15 meter longsor menimpa satu rumah di Dusun Peniron, Desa Plipiran, Kecamatan Bruno, Kabupaten Purworejo, Selasa (19/11/2024) sore.
Akibat musibah ini empat orang dalam satu keluarga meninggal dunia tertimbun longsoran.
Material batu besar dari longsoran tebing itu menimpa sebuah rumah milik warga. Nahasnya empat orang penghuni rumah itu tertimbun material longsoran.
Kepala Basarnas Cilacap M. Abdullah mengungkapkan bencana tanah longsor itu terjadi pada pukul 16.30 WIB saat terjadi hujan deras. Adapun rumah yang tertimpa material longsor diketahui milik Subur, warga dusun setempat.
"Akibat hujan deras tebing setinggi 15 meter dengan membawa material batu besar mengalami longsor pada pukul 16.30 WIB yang menimpa salah satu rumah warga," kata Abdullah kepada Tribunbanyumas.com.
BPBD Puworejo, Basarnas Cilacap dan USS Kulonprogo DIY segera memberangkatkan dua tim daro Basarnas Cilacap menuju lokasi kejadian. Mengingat ada empat orang korban terjebak tertimbun longsor maka perlu segera dilakukan evakuasi.
Adapun empat korban yang tertimbun yakni Finda Wahyuningsih (38), Susanti (32), Refa Yamela (6) dan Mehrunissa Reya Aresha (4).
Proses evakuasi oleh Tim SAR gabungan pun dilaksanakan. Pihaknya mengalami kendala karena saat evakuasi terjadi hujan deras.
Gali Tanah Longsoran
Hari pertama pencarian, Tim SAR Gabungan berhasil menemukan tiga dari empat korban yang tertimbun longsor di Desa Plipiran, Bruno, Purworejo tersebut.
Ketiga korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sedangkan satu korban lainnya masih dalam pencarian tim SAR gabungan.
Kepala Basarnas Cilacap M. Abdullah mengatakan, ketiga korban ditemukan setelah tim SAR gabungan melakukan upaya pencarian dengan menggali reruntuhan tanah.
Penggalian reruntuhan tanah menggunakan sejumlah alat berat seperti excavator, peralatan ekstrikasi dan peralatan manual di lokasi kejadian.
"Setelah melakukan upaya pencarian dengan menggali reruntuhan tanah menggunakan sejumlah alat berat akhirnya tim SAR gabungan menemukan keberadaan korban," katanya kepada Tribunbanyumas.com
Ketiga korban yang berhasil ditemukan yakni Susanti (32), Mehrunnisa Reya Aresha (4) dan korban atas nama Refa Yamela (6).
Korban Susanti ditemukan tim SAR gabungan pada Selasa (19/11/2024) pukul 23.30 WIB. Kemudian pada Rabu (20/11/2024) dini hari pukul 00.45 WIB ditemukan korban atas nama Mehrunnissa Reya Aresha. Tak berselang lama korban atas nama Refa Yamela kembalo ditemukan tim SAR gabungan pada pukul 00.48 WIB.
"Usai ditemukan, ketiga korban langsung dievakuasi oleh tim SAR gabungan ke RSUD Dr. Tjitrowardojo Purworejo untuk dilakukan pemeriksaan medis lebih lanjut," ungkap Abdullah. Adapun satu korban yang masih dalam pencarian yakni atas nama Winda Wahyuningsih (38).
Menemukan Winda
Hari kedua pencarian, tim SAR gabungan berhasil menemukan Winda Wahyuningsih (38). Winda merupakan korban terakhir dari insiden longsor yang terjadi di Desa Plipiran itu.
Kepala Basarnas Cilacap, M Abdullah, mengonfirmasi bahwa Winda ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di bawah reruntuhan rumah yang hancur tertimpa longsor.
"Pukul 085 WIB korban terakhir atas nama Winda sudah diketemukan dalam kondisi meninggal dunia," ungkap Abdullah. Ia menambahkan bahwa lokasi penemuan Winda berada di sektor sisi kanan dari tempat penemuan ketiga korban lainnya. Seluruh korban dievakuasi ke RSUD Dr Tjitrowardojo Purworejo untuk penanganan medis lebih lanjut.
Cuaca Ekstrem
Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Yoga Sambodo mengatakan pada Kamis hingga Sabtu, 23 November 2024 terdapat potensi bencana hidrometeorologi di puluhan kabupaten/kota di Jateng.
Daerah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem pada hari Kamis (21/11) yaitu Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Kebumen, Purworejo, Kota dan Kabupaten Magelang, Temanggung, Kabupaten Semarang, Salatiga, Boyolali, Surakarta, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Blora, Rembang, Grobogan, Jepara, Demak, Pati, Kudus, Batang, Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Kabupateb Tegal, Brebes dan sekitarnya,”jelasnya.
Sedangkan pada Jumat (22/11), yang terancam cuaca ekstrem adalah Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Kota dan Kabupaten Magelang, Kebumen, Purworejo, Temanggung, Kota dan Kabupaten Semarang, Salatiga, Boyolali, Klaten, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Blora, Grobogan, Rembang,
Pati, Kudus, Jepara, Demak, Kendal, Batang, Kab. Pekalongan, Pemalang, Kab. Tegal, Brebes dan sekitarnya.
"Hari Sabtu wilayah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem adalah Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Kota dan Kabupaten Magelang, Temanggung, Kabupaten Semarang, Salatiga, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, Blora, Grobogan, Demak, Kendal, Batang, Kab. Pekalongan, Pemalang, Kota dan Kabupaten Tegal, Brebes dan sekitarnya," kata Yoga.
Cuaca ekstrem ini dipicu oleh adanya pola siklonik di perairan selatan Kalimantan, menyebabkan adanya wilayah pertemuan massa udara (konvergen) dan belokan angin di Jateng.
Selain itu, kelembapan udara di berbagai ketinggian cenderung basah berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan (cumulonimbus) yang menjulang hingga ke lapisan atas.
"Faktor lainnya adalah kondisi labilitas udara yang kuat di wilayah Jateng dan hangatnya suhu permukaan air laut di Laut Jawa dan Samudera Hindia Selatan Jawa menunjukkan adanya potensi penambahan massa uap air yang dapat meningkatkan aktivitas pertumbuhan awan hujan," Yoga Sambodo.
Baca juga: Perusahaan di Amerika Tawarkan Layanan Unik kepada Klien yang Ingin Memarahi Atasan
Baca juga: Tabrak Motor Belok, Remaja 17 Tahun Tewas Seketika di TKP Kecelakaan
Baca juga: Kapal Pesiar Ini Tawarkan Perjalanan 4 Tahun untuk Hindari Pemerintahan Donald Trump
Baca juga: Siap-siap PLN Lakukan Pemeliharaan Jaringan 3 Jam Hari Ini Kamis 21 November 2024
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.