Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pilkada Solo 2024

Relawan Paslon 02 Laporkan Dugaan Intimidasi Yang Dialami Simpatisan ke Bawaslu Solo

Relawan Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo Nomor Urut 2, Respati Ardi dan Astrid Widayani melaporkan dugaan intimidasi.

Penulis: Agus Iswadi | Editor: raka f pujangga
Istimewa
Tim Hukum dan Advokasi Paslon 02, Dedi Purnomo. 

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Relawan Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo Nomor Urut 2, Respati Ardi dan Astrid Widayani melaporkan dugaan intimidasi yang dialami simpatisan ke Bawaslu Kota Solo pada Minggu (24/11/2024).

Relawan mendatangi Kantor Bawaslu didampingi Tim Hukum dan Advokasi Paslon 02, Dedi Purnomo dan Lanang Kujang Pananjung.

Adapun informasi awal yang disampaikan ke Bawaslu tersebut berupa dugaan intimidasi simpatisan di Kragilan Kelurahan/Kecamatan Banjarsari pada Minggu siang.

Baca juga: Didukung Jokowi, Respati-Astrid Diprediksi Menang 54-57 Persen Suara di Pilkada Solo 2024

Dedi Purnomo menyampaikan, semula ada oknum berpakaian satgas yang mendatangi rumah salah satu simpatisan di wilayah Kragilan.

Oknum tersebut mendatangi rumah tiga kali.

"Saat ditanya keperluan dan surat tugas, asa oknum dengan serta merta masuk ke rumah seolah-olah menggeledah. Masuk rumah tanpa izin. Padahal yang punya rumah melarang dan merasa keberatan," katanya kepada Tribunjateng.com di Kantor Bawaslu Solo.

Lanjutnya, kejadian tersebut membuat korban merasa tekanan psikis. Bahkan yang bersangkutan sempat dilarikan ke RS Ngipang.

Menurutnya, kedatangan oknum tersebut dalam rangka klarifikasi soal dugaan bagi-bagi sembako dengan cara tebus murah yang seolah-olah akan dibagikan saat masa tenang.

"Itu sisa tebus murah yang lalu dan ada konfirmasi bahwa ada tim yang akan mengambil di kemudian hari. Hanya saja kabar simpang siur itu yang ditindaklanjuti secara tidak patut menurut kami dari pihak tertentu," terangnya.

Lanang Kujang Pananjung menambahkan, ada tiga orang yang merasa tertekan dan harus dibawa ke rumah sakit pasca kejadian itu.

"Beras sisa tebus murah dan sisa APK. Memang sudah disimpan di dalam kamar, tidak untuk dibagikan. Tapi oleh oknum didobrak kamar, masuk kamar, diambil beras serta APK kemudian difoto," tuturnya.

Pihaknya menyayangkan kejadian tersebut.

Apabila memang ada dugaan sembako disebarkan selama masa tenang, pihaknya mempersilahkan supaya melaporkan hal itu ke Bawaslu Kota Solo.

"Kalau memang ada dugaan untuk disebarkan selama masa tenang, monggo dilaporkan itu hak. Tapi sekali lagi kami imbau, jangan sampai melakukan aksi-aksi intimidasi, aksi-aksi kekerasan seperti ini," jelasnya.

Pihaknya telah mengimbau kepada relawan, parpol dan simpatisan untuk tidak melakukan pembagian APK dan tebus murah serta aktivitas kampanye selama masa tenang.

Baca juga: Pilkada Solo, Respati-Astrid Dinilai Unggul dalam Pertarungan di Media Digital

Sementara itu Wakil Ketua DPC PDIP Solo Bidang Hukum Advokasi dan Perundang-Undangan, Suharsono mengatakan, kedatangan satgas anti suap tersebut dalam rangka klarifikasi mengenai fakta soal tebus murah.

Dia menampik adanya intimidasi saat proses klarifikasi dan konfirmasi tersebut.

"Itu hak mereka melaporkan," jelasnya. (Ais)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved