Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pelajar Semarang Tewas Ditembak

Fakta Lapangan Dugaan Polisi Tembak Paskibraka SMK Negeri 4 Semarang

Inilah fakta dugaan polisi menembak seorang pelajar sekaligus paskibraka SMK Negeri 4 Semarang.

|
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Daniel Ari Purnomo
Iwan Arifianto
Bendera kuning di gang masuk rumah korban di Kembangarum, Semarang Barat, Kota Semarang, Senin (25/11/2024). Foto: Poster ucapan duka dari teman-teman paskibra korban. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Inilah fakta dugaan polisi menembak seorang pelajar sekaligus Paskibraka SMK Negeri 4 Semarang.

Seorang pelajar SMK Negeri 4 Semarang Gamma Rizkynata Oktafandy (16) meninggal dunia setelah diduga terkena luka tembak. 

Dua rekannya, S (16) dan A (17), juga mengalami luka tembak namun berhasil selamat.

lihat fotoPoster ucapakan duka dari teman-teman paskibra korban.
Poster ucapakan duka dari teman-teman paskibra korban.

Baca juga: Benarkah Pelajar SMK Semarang Tewas Ditembak Oknum Polisi? Begini Kata Pihak Keluarga Korban

Insiden ini terjadi pada Minggu (24/11/2024) dini hari sekitar pukul 01.58 WIB.

Kejadian tersebut menyisakan banyak pertanyaan, terutama karena adanya dugaan keterlibatan oknum polisi.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Dwi Subagio, membenarkan bahwa kasus ini sedang ditangani oleh Polrestabes Semarang.

"Betul, untuk kejadiannya sudah ditangani Polrestabes," katanya singkat saat dihubungi wartawan pada Senin (25/11/2024).

Menurut informasi yang beredar, GRO bersama kedua temannya diduga menjadi sasaran penembakan saat berada di kawasan Semarang Barat.

Korban sempat dilarikan ke RS Kariadi Semarang, namun nyawanya tidak tertolong.

Sementara itu, S mengalami luka tembak di tangan dan A mengalami luka di bagian dada.

Kasus ini mencuat setelah seorang pengguna Facebook dengan nama akun Kyai Mbeler mengunggah informasi yang menyebut GRO menjadi korban penembakan oleh oknum polisi.

Unggahan tersebut kemudian viral dan memicu diskusi di media sosial.

Banyak netizen menuntut kejelasan dan keadilan dalam kasus ini.

Tribun mencoba mengonfirmasi informasi tersebut kepada pemilik akun Kyai Mbeler, namun hingga berita ini ditulis belum ada tanggapan.

Tribun juga menelusuri lokasi kejadian yang disebutkan dalam unggahan, yaitu di sekitar Sam Poo Kong hingga Perumahan Paramount, Ngaliyan.

Namun, sejumlah saksi di lokasi mengaku tidak mendengar adanya keributan atau suara tembakan pada malam kejadian.

Pihak keluarga korban membenarkan adanya luka tembak pada GRO, namun mereka belum dapat memberikan keterangan lebih jauh.

"Betul ada luka tembak, tahu-tahu (korban) sudah meninggal. Kami bingung harus bagaimana," ujar Umi, kerabat korban.

Hingga kini, keluarga masih dalam suasana berkabung di rumah nenek korban di Kembangarum, Semarang Barat.

Sementara itu, Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, enggan memberikan keterangan resmi terkait kasus ini.

Ketika dikonfirmasi melalui layanan pesan singkat, ia hanya menyebutkan bahwa pihaknya sedang menunggu situasi yang kondusif sebelum memberikan pernyataan.

"Nanti kami rilis kalau suasana sudah memungkinkan," katanya.

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto, juga memberikan pernyataan singkat.

"Saya sedang cek ke Polrestabes. Nanti informasi lebih lengkap akan kami sampaikan setelah ada perkembangan," ujarnya.

Kasus ini menjadi perhatian publik, terutama karena melibatkan pelajar yang masih di bawah umur.

Publik berharap aparat kepolisian dapat segera mengungkap fakta di balik kejadian ini dan memastikan keadilan bagi para korban.

Hingga kini, Polrestabes Semarang masih melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap kronologi dan memastikan apakah ada unsur pelanggaran dalam insiden ini.

Adanya dugaan keterlibatan oknum polisi juga menjadi sorotan serius dari berbagai pihak.

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved