Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Luthfi-Yasin Unggul di Pilgub Jateng, Analis Sebut Enam Faktor Penentu Kemenangan

Ahmad Luthfi-Taj Yasin unggul di Pilgub Jateng 2024. Analis Undip sebut enam faktor penentu kemenangan, dari kandidat menarik hingga program populis.

istimewa
Calon Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi memperlihatkan kertas suara yang telah dicoblos di TPS Kota Solo, Rabu 27 November 2024. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Hasil hitung cepat berbagai lembaga survei mengindikasikan pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin (Paslon 02) unggul dengan selisih lebih dari 10 persen dalam Pilgub Jawa Tengah 2024.

Keunggulan ini diperkuat dengan perhitungan internal sejumlah lembaga seperti Kompas, Indikator, LSI, Charta Politika, dan SMRC.

Dosen Departemen Politik dan Pemerintahan FISIP Undip, Wahid Abdulrahman, menganalisis enam faktor utama yang menjadi penopang kemenangan Paslon 02.

1. Efek Kandidat
Wahid menyebut daya tarik kandidat menjadi salah satu alasan penting.

Ahmad Luthfi memiliki citra purnawirawan polisi yang dekat dengan rakyat, dengan karakter pekerja keras, jujur, dan empati.

Selama kampanye, ia kerap terlihat bersama petani, pedagang pasar, hingga kuli bangunan, didukung komunikasi yang njawani.

Keunggulan absolut Paslon 02 terletak pada Taj Yasin, yang dianggap sebagai representasi santri.

Sosoknya mencerminkan religiusitas, kerendahan hati, dan sederhana, sehingga mampu menarik pemilih santri di daerah-daerah seperti Rembang, Jepara, Kudus, dan Demak.

"Efek kandidat ini juga menetralkan isu-isu negatif seperti 'Sambo' atau dukungan terhadap penjualan minuman keras yang sempat muncul di media sosial," ungkap Wahid, Rabu (27/11/2024).

2. Jaringan Relawan dan Kiai-Santri
Jaringan relawan seperti Bolone Mase dan Alap-Alap Jokowi serta dukungan kuat dari komunitas santri menjadi faktor penting.

Jaringan ini didukung budaya ketaatan terhadap kiai dan almamater pesantren, yang efektif memobilisasi dukungan hingga tingkat akar rumput.

Acara doa bersama di Simpang Lima Semarang yang dihadiri sejumlah kiai kharismatik menjelang akhir masa kampanye semakin memperkuat citra Paslon 02 sebagai pasangan yang mendapat restu dari para ulama.

3. Jokowi dan Prabowo Effect
Dukungan Jokowi kepada Paslon 02 melalui pawai di beberapa daerah memberikan insentif elektoral signifikan.

Selain itu, dukungan video dari Prabowo juga menggerakkan jaringan partai pendukung seperti Gerindra dan PKB hingga ke tingkat lokal.

"Dukungan Prabowo berhasil membangunkan mesin politik yang bergerak lebih masif untuk Paslon 02," tambah Wahid.

4. Peran Partai Pengusung
Mesin politik partai pengusung seperti Gerindra, PKB, Golkar, PPP, dan PKS berjalan efektif.

Selama kampanye, tokoh-tokoh partai seperti Sudaryono (Gerindra) dan Gus Yusuf (PKB) aktif menggerakkan kader di berbagai daerah, memastikan struktur partai mendukung penuh Paslon 02.

5. Politik Programatik dan Program Populis
Paslon 02 fokus menawarkan program populis yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat, seperti:

  • Asuransi kesehatan gratis untuk warga miskin.
  • Subsidi pangan murah.
  • Kemudahan akses pupuk bersubsidi bagi petani dan solar untuk nelayan.
  • Insentif bagi guru madrasah diniyah.
  • Program desalinasi air laut untuk kebutuhan warga pesisir.
  • Kartu Zilenial untuk mendukung generasi muda.

Program-program ini menarik perhatian pemilih rasional dan memperkuat dukungan di masyarakat.

6. Dukungan dari Calon Kepala Daerah
Di beberapa daerah, Paslon 02 mendapat dukungan dari pasangan calon bupati dan wali kota yang menjadi juru kampanye sekaligus mesin politik tambahan.

Misalnya, di Kabupaten Pati, Kota Salatiga, dan Kabupaten Rembang, lebih dari satu pasangan calon kepala daerah mendukung Paslon 02.

Wahid juga menyoroti pentingnya filosofi Jawa yang diusung Ahmad Luthfi dalam debat terakhir, seperti "Menang tanpa ngasorake" (menang tanpa merendahkan).

Hal ini dinilai menjadi pondasi kepemimpinan yang kuat untuk mewujudkan Jawa Tengah yang maju, damai, dan berkelanjutan.

"Ke depan, Paslon 02 harus mampu menunaikan janji mereka untuk menjadikan Jawa Tengah gemah ripah loh jinawi, toto tentrem kerto raharjo," tutup Wahid.

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved