Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

100.000 Warga Valencia Spanyol Unjuk Rasa Terkait Banjir yang Tewaskan 230 Orang

Sabtu (30/11/2024), sekitar 100.000 warga Valencia, Spanyol, berunjuk rasa. Mereka memprotes penanganan banjir yang menewaskan 230 orang.

Kompas.com/Istimewa
Seorang warga berbicara di telepon di samping mobil-mobil yang menumpuk setelah banjir mematikan di lingkungan Alfafar, selatan Valencia, Spanyol timur, pada 30 Oktober 2024.(AFP/MANAURE QUINTERO) 

TRIBUNJATENG.COM, VALENCIA - Sabtu (30/11/2024), sekitar 100.000 warga Valencia, Spanyol, berunjuk rasa.

Mereka memprotes penanganan pemerintah terhadap banjir yang menewaskan 230 orang.

Unjuk rasa ini adalah yang terbaru dari serangkaian aksi protes sejak banjir terburuk di Spanyol dalam satu generasi terjadi sebulan lalu.

Baca juga: 2 Kerangka Manusia Ditemukan di Dalam Mobil Tenggelam, Diduga Suami Istri yang Hilang 44 Tahun Lalu

Pemerintah pusat dan daerah sama-sama dikecam karena dinilai terlambat menangano banjir pada 29 Oktober 2024, tang menghancurkan rumah-rumah, toko-toko, dan menghanyutkan ribuan mobil.

Para pedemo meneriakkan slogan-slogan yang menuntut Ketua Pemerintahan Valencia, Carlos Mazon, mengundurkan diri atau dipenjara karena telat mengeluarkan peringatan bencana.

"Apa yang salah? Ketidakmampuan. Itulah sebabnya kami di sini karena ada banyak orang tidak kompeten yang masih dibayar," kata demonstran bernama Raquel Ferrandis kepada AFP.

Guru berusia 55 tahun dari Paiporta—salah satu kota terparah dilanda banjir—itu membawa spanduk untuk mengenang ibu dari temannya yang tewas dalam banjir.

Peringatan melalui ponsel baru diterima beberapa warga setelah air sudah menggenangi jalan-jalan.

Beberapa kotamadya tidak mendapatkan bantuan negara selama berhari-hari dan harus bergantung pada relawan untuk makanan, air, serta peralatan kebersihan.

Para pengunjuk rasa turut mengkritik pemerintah pusat Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, yang dituduh tidak bersikap lebih tegas dalam merespons bencana.

Penanggulangan bencana di Spanyol merupakan tanggung jawab pemda, tetapi pemerintah pusat juga diizinkan menyediakan bantuan ke daerah-daerah bahkan mengambil alih kendali dalam beberapa kasus ekstrem.

Demonstran pun mengejek Pemerintah Valencia karena baru mengeluarkan peringatan 12 jam setelah badan cuaca Spanyol memperingatkan hujan dan banjir di level tertinggi.

"Kalau masyarakat sudah diperingatkan sejak dini, kalau mereka punya sarana yang dimiliki, hal ini tidak akan terjadi," ujar Juan Carlos Ribes, yang datang untuk berdemonstrasi dari kotamadya sekitar 50 kilometer ke arah selatan. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Banjir Spanyol Tewaskan 230 Orang, 100.000 Warga Demo di Valencia"

Baca juga: Fenomena Kesepian di China: Anak Muda Rela Bayar Orang Asing untuk Sekadar Ngobrol lewat Ponsel

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved