Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Kerusuhan Tewaskan 184 Orang di Haiti, Dipicu Ketua Geng yang Yakin Putranya Sakit karena Voodoo

Akhir pekan lalu, kerusuhan pecah di Haiti. Kejadian tersebut menewaskan 184 orang.

Luckenson JEAN/AFPTV/AFP
Ilustrasi: Kerusuhan di dekat penjara utama Port-au-Prince, Haiti, pada 3 Maret 2024. 

TRIBUNJATENG.COM, CITE SOLEIL - Akhir pekan lalu, kerusuhan pecah di Haiti.

Sebanyak 184 orang tewas.

Pada Senin (9/1/2024), pemerintah mengecam insiden ini sebagai kekejaman tak tertahankan.

Baca juga: 110 Orang Dibunuh Geng Haiti dalam 2 Hari, Semuanya Lansia

Menurut organisasi sipil Komite Perdamaian dan Pembangunan (CPD), bentrokan di Ibu Kota Port-au-Prince didalangi ketua geng yang meyakini penyakit putranya disebabkan oleh mantra buruk atau sihir.

"Dia memutuskan untuk menghukum dengan kejam semua orang tua dan praktisi voodoo yang, dalam imajinasinya, dapat mengirimkan mantra buruk kepada putranya," kata kelompok yang bermarkas di Haiti itu, dikutip dari kantor berita AFP.

Menurut juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, dari 184 korban tewas, 127 di antaranya adalah pria dan wanita lansia.

Kantor Perdana Menteri Alix Didier Fils-Aime menyebut kerusuhan Haiti ini serangan langsung terhadap kemanusiaan.

Baik CPD maupun PBB mengatakan, pembunuhan terjadi di kawasan pesisir barat ibu kota, Cite Soleil.

Voodoo dibawa ke Haiti oleh para budak Afrika dan kini menjadi bagian utama dari budaya negara itu.

Praktik Voodoo dilarang saat penjajahan Prancis dan baru diakui sebagai agama resmi oleh pemerintah Haiti pada 2003.

Adapun Haiti selama puluhan tahun mengalami ketidakstabilan situasi, dan meningkat pada Februari ketika kelompok-kelompok bersenjata melancarkan serangan terkoordinasi di ibu kota untuk menggulingkan perdana menteri saat itu, Ariel Henry.

Geng-geng sekarang menguasai 80 persen wilayah ibu kota.

Meskipun ada dukungan polisi yang dipimpin Kenya, didukung Amerika Serikat dan PBB, kekerasan terus meningkat.

Lebih dari 700.000 orang mengungsi di Haiti—separuhnya adalah anak-anak—ditambah 5.000 orang yang terpaksa meninggalkan rumah akibat pembantaian akhir pekan lalu, kata Organisasi Internasional untuk Migrasi.

Kerusuhan terbaru membuat jumlah korban tewas tahun ini di Haiti menjadi sekitar 5.000 orang, menurut data PBB. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kerusuhan Haiti Tewaskan 184 Orang, Ketua Geng Balas Penyakit Putranya"

Baca juga: Gajah Selamat dari Tabrakan Kereta Api berkat Kamera AI

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved