Natal dan Tahun Baru
Disdag Klaim Harga Bahan Pokok di Semarang Masih Stabil Jelang Natal dan Tahun Baru
Harga sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan menjelang momen Natal dan Tahun Baru (nataru).
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Harga sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan menjelang momen Natal dan Tahun Baru (nataru). Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Semarang menyebut kenaikan harga bahan pokok masih terbilang stabil.
Plt Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Bambang Pramusinto mengatakan, ada kenaikan beberapa sektor komoditi.
Berdasarkan data sistem informasi harga pasar (Si Harpa), harga beras premium naik empat persen. Sedangkan, harga beras medium naik 2,5 persen.
Saat ini, harga beras premium rata-rata mencapai Rp 15.400 per kilogram. Sedangkan, harga beras medium tertinggi Rp 14.100 per kilogram.
Kenaikan juga terjadi pada daging sapi dan telur ayam. Daging sapi di pasar tradisional naik 0,15 persen dengan rata-rata harga saat ini Rp 131.200 per kilogram. Sementara, telur naik 6,43 persen dengan rata-rata harga pasaran Rp 29.800 per kilogram. Komoditi lain yang mengalami kenaikan yakni bawang putih, cabai keriting, dan cabai rawit.
Namun, menurutnya, kenaikan harga komoditi masih terbilang relatif masih terjangkau.
"Misalnya beras, kenaikannya masih wajar dan kita pastikan stoknya juga cukup," ucapnya, Senin (16/12/2024).
Terkait operasi pasar, kata dia, akan dilakukan dalam waktu dekat dengan memberdayakan apartur dari kelurahan dan kecamatan untuk memantau langsung dipasar-pasar tradisional yang ada di wilayah.
“Operasi pasar tentu ada, konsep dari Bu Wali memberdayakan lurah dan camat, nanti kami akan lakukan monitoring,” ujarnya.
Bambang menyampaikan, kenaikan harga disebabkan karena permintaan yang tinggi serta pengaruh musim hujan. Khususnya, bagi cabai atau sayuran lainnya yang membuat hasil panen berkurang.
"Permintaannya tinggi, tapi faktor lainnya karena cuaca yang pengaruh ke hasil panen, serta dampaknya ke distribusi barang," terangnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Wahyoe Winarto meminta Pemkot Semarang mulai turun tangan untuk menstabilkan harga pangan jelang Nataru.
Menurut dia, kenaikan harga bahan pokok memang kerap terjadi jelang hari besar seperti Idulfitri ataupun Nataru.
"Kalau jelang hari besar, harga memang mengalami kenaikan. Karena permintaan tentu mengalami peningkatan,” sebut Liluk, sapaannya.
Dia meminta pemkot melakukan antisipasi kenaikan harga yang berlebih jelang nataru, misalnya dengan melakukan operasi pasar. Operasi pasar bertujuan agar daya beli masyarakay terjaga. Di sisi lajn, harga komoditi tidak melonjak tajam.
""Antisipasi perlu dilakukan dengan operasi pasar, tujuannya agar daya beli masyarakat bisa terjaga. Dinas bersama DPRD bisa turun ke lapangangan untuk meninjau langsung harga di pasaran," katanya. (eyf)
Catatkan Pertumbuhan 17,95 Persen pada Trafik Broadband Selama Natal dan Tahun Baru 2024 - 2025 |
![]() |
---|
Hari ke-17 Angkutan Nataru, Total 254.345 Pelanggan Berangkat dari Wilayah Daop 5 Purwokerto |
![]() |
---|
Hingga Hari ke-12 Nataru 2024/2025, Sebanyak 172.245 Penumpang Diberangkatkan dari Daop 5 Purwokerto |
![]() |
---|
Kakorlantas Sebut Pekalongan Titik Lelah Nataru |
![]() |
---|
Puncak Arus Wisata Libur Nataru di Karanganyar Diprediksi Akhir Pekan Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.