Perundungan Siswa SD di Rembang
"Merintih Kesakitan" Kondisi Siswa Kelas 6 SD Korban Perundungan dan Rudapaksa di Rembang
Laporan kasus dugaan perundungan dan rudapaksan oleh anak-anak SD di Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang sudah diterima oleh pihak Polres Rembang.
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: deni setiawan
"Mendengar hal itu, orangtua yang tidak terima akibat perbuatan tersebut."
"Kami lantas sarankan untuk menempuh jalur hukum," kata Darto.
Darto menambahkan bahwa orangtua korban membuat laporan ke kepolisian pada Minggu (15/12/2024) pagi.
"Kasus ini sudah dalam penanganan Polres Rembang, kelanjutannya seperti apa tinggal pantau."
"Saya berharap kepada seluruh orangtua siswa untuk memperhatikan anaknya," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, dugaan perundungan dan pencabulan terjadi di Kecamatan Lasem yang melibatkan anak sekolah dasar.
Sekolah itu berada di sekitar permukiman lereng Gunung Argopuro Lasem.
Baca juga: Kisah Kasdi Nelayan Rajungan di Rembang Yang Putar Balik Akibat Cuaca Ekstrem
Baca juga: Cerita Paman N Lakukan Konservasi Hewan Eksotis Indonesia di Bumi Rembang
Kronologi Perundungan dan Pencabulan Siswa SD
Aksi dugaan perundungan dan pencabulan itu terjadi saat jam pelajaran yakni pada Jumat (13/12/2024), menjelang jam pulang sekolah.
Berdasarkan kesaksian ibu korban L (40) bahwa anaknya yang merupakan siswi kelas 6 SD berinisial J (12) menjadi korban dari kebengisan empat siswa di sekolah tersebut.
L sempat beberapa kali menitihkan air matanya saat menceritakan kejadian itu.
Semula ketika L menjemput anaknya di sekolah, dia sempat merasa aneh seusai tiba-tiba dipeluk oleh seorang guru.
"Saya tidak biasanya dipeluk sama guru di sana waktu jemput anak saya."
"Terus anak saya nangis, kemudian waktu di rumah dia masuk ke kamar."
"Baru saat malam hari dia merintih kesakitan dan mau cerita," tutur L kepada Tribunjateng.com di rumahnya, Selasa (17/12/2024).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.