Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Stikes Telogorejo Semarang

Tips Sukses KB Pascasalin

KB pasca persalinan adalah pemanfaatan atau penggunaan alat kontrasepsi langsung sesudah melahirkan.

|
Tribun Jateng/Istimewa
Qomariyah, S.ST., M.Kes ( Dosen S-1 Kebidanan STIKES Telogorejo Semarang ) 

Waktu mulai memakai alat KB setelah melahirkan mungkin akan berbeda bagi tiap ibu. Hal ini tergantung dari kesiapan dan bagaimana rutinitas menyusui si kecil yang baru lahir. 

Seperti yang sudah disinggung di awal, ibu yang memberikan ASI Eksklusif dapat menunda kembalinya periode menstruasi lebih lama. Namun, bila tidak ingin memberikan jarak untuk memiliki momongan lagi, sebaiknya Bunda sudah mulai menggunakan KB sejak 4 minggu setelah melahirkan

Ini dapat membuat Bunda lebih tenang saat melakukan hubungan seks setelah melahirkan dengan pasangan.
 
Jenis KB Pascasalin 

Berikut ini adalah beberapa jenis kontrasepsi yang dapat digunakan untuk ibu pasca bersalin:

1. Pil KB progestin

Pil KB yang mengandung hormon progestin bisa menjadi salah satu pilihan kontrasepsi bagi ibu yang masih memberikan ASI eksklusif. Jenis KB ini memiliki efektivitas yang tinggi dalam mencegah kehamilan. 

Meski demikian, Bunda diharuskan untuk mengonsumsi pil KB tersebut pada jam yang sama setiap harinya. Apabila lupa diminum maka tetap melanjutkan minum sesuai jadwal namun tidak berhubungan intim atau bisa menggunakan kondom selama 7 hari ke depan.

2. Suntik KB progestin (3 bulan)

Jenis kontrasepsi ini bisa Bunda gunakan karena tidak mengganggu produksi ASI dan bersifat jangka panjang. Jika penggunaan dihentikan maka masa subur akan kembali bervariasi antara 3 bulan bisa sampai dengan 1 tahun. Suntik progestin kerap dikaitkan dengan penurunan kepadatan tulang jika digunakan dalam jangka waktu lama, namun masih dalam penelitian lebih lanjut.

3. KB susuk atau implan progestin

Alat kontrasepsi ini digunakan dengan cara memasukkan implan atau susuk ke lengan bagian atas. Di dalam implan ini, terkandung hormon progestin yang akan dilepaskan sedikit demi sedikit selama 3 tahun. Setelah itu, Bunda harus menggantinya dengan implan baru. Selama menggunakan implan hormonal, siklus menstruasi mungkin menjadi tidak teratur.

4. IUD (intrauterine device) 

Jenis kontrasepsi ini dilakukan dengan memasukkan alat berbentuk huruf ‘T’ ke dalam rahim. Dalam jangka waktu 1-3 bulan setelah pemasangan, Bunda perlu melakukan pemeriksaan ke dokter untuk memastikan IUD masih terpasang di tempatnya, dan setelahnya diharapkan tetap kontrol setiap 6 bulan atau 1 tahun sekali. Saat ini IUD yang umumnya tersedia adalah IUD dengan tembaga dan IUD dengan progestin, yang dapat digunakan hingga 5 tahun. Pada IUD dengan tembaga tidak mengganggu siklus menstruasi  namun mempengaruhi banyaknya / lamanya perdarahan menstruasi. Sedangkan pada IUD dengan progestin, Bunda dapat mengalami gangguan menstruasi yang ditandai dengan darah yang lebih sedikit atau bahkan berhenti sama sekali.

5. Kondom

Penggunaan kondom dapat dikatakan sebagai metode kontrasepsi yang paling aman bagi ibu menyusui. Selain dapat mencegah kehamilan, kondom juga dapat mencegah penyakit menular seksual. Saat menggunakan kondom, pastikan Bunda atau Ayah memilih kondom dengan pelumas yang larut dalam air, sebab pelumas yang berbahan dasar minyak bisa membuat kondom menjadi lebih mudah rusak.
 
Anda tertarik lebih jauh mengenai pengetahuan di atas? Cukup satu langkah, klik pmb.stikestelogorejo.ac.id, daftarkan diri anda di jurusan Kebidanan STIKES Telogorejo Semarang, disana akan diajarkan ilmu kebidanan secara lengkap disertai praktik laboratorium dan praktik klinik yang detail, sehingga nantinya dapat mengembangkan jenis-jenis jasa yang berkaitan dengan kebidanan, dengan begitu masyarakat dengan mudah terfasilitasi dengan baik.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved