Dongeng Anak Sebelum Tidur, Kisah Seekor Jerapah yang Angkuh
Awas, minggir!” terdengar suara si Jerapah, mengusir tiga binatang – Kambing, Keledai, dan Domba, yang sedang minum di pinggir sungai “Kalian ini meng
Penulis: Ardianti WS | Editor: galih permadi
“Hey, apa yang kamu lakukan? Ini sungaiku. Tidak boleh ada yang minum saat aku minum,” Jerapah berkata dengan sewot.
“Hah? Siapa bilang?” sanggah Kancil. “Sungai ini ada di hutan, dan aku tidak melihat papan tulisan jika sungai ini milikmu, jadi semestinya semua boleh minum.”
“Kamu binatang kecil, jelek, kotor yang menjengkelkan!” seru Jerapah. “Aku bisa menendangmu, atau menaruhmu di dahan pohon yang tinggi dengan kepalaku.”
“Ya, kamu memang tinggi, tapi aku tidak yakin jika kamu bisa berlari cepat untuk menangkapku.”
“Jangan menantang, kau akan menyesal, Kancil!” Jerapah berteriak marah.
“Ayo, buktikan. Kejar aku sekarang,” kata Kancil. Jerapah berjalan mendekati dan Kancil mulai berlari.
Kancil berlari sangat kencang, melewati batu-batu, pohon, ilalang, dengan zigzag. Meskipun kakinya sangat panjang, namun Jerapah agak kesulitan mengejar Kancil. Lehernya yang tinggi membuat dia kesulitan melihat ke bawah sehingga ia sering tersandung. Kadang lehernya juga tersangkut dahan tinggi. Ia juga sulit berlari zigzag, karena setiap belokan dia kesulitan berlari.
Kancil sampai ke sebuah gua, lalu masuk ke dalam. Jerapah menyusulnya. Semakin dalam, semakin gelap dan sempit. Batuan Stalaktit di atap gua menusuk-nusuk wajah dan kepala Jerapah.
“Aduuuh, kepalaku!” jerit Jerapah. Ia berhenti masuk gua, “Tolong, aku kesakitan”.
Kancil pun berhenti. Ia berbalik mencari si Jerapah.
“Aduh, kau menginjak badanku.” seru Jerapah, karena dia terbaring sementara kepalanya berdarah
“Maafkan aku. Disini gelap sekali,” kata Kancil. “Ayo, aku tolong kau untuk berdiri, dan menuju ke cahaya itu.”
Cahaya kecil itu adalah tempat mereka masuk ke gua. Kancil memapah Jerapah keluar dari gua. Ternyata di luar, sudah ada Domba, Keledai, dan Babi menunggu.
“Teman kalian ini perlu pertolongan pertama, adakah yang bisa?”
“Aku bisa,” kata Keledai.
BeAT and Battle di Wonogiri Berlangsung Seru, Kompak, dan Penuh Semangat Kemerdekaan |
![]() |
---|
Sebulan Mengabdi, Mahasiswa Unsoed Tingkatkan Semangat Belajar Anak Buruh Migran di Malaysia |
![]() |
---|
Penting! Visibilitas dan Kontrol Kunci Berkendara saat Hujan Melanda |
![]() |
---|
SENIKO 2025 Kupas Tuntas AI dan Keamanan Siber untuk Masa Depan Berkelanjutan |
![]() |
---|
Andre Taulany dan Rien Wartia Belum Resmi Cerai, Masih Berstatus Suami-Istri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.