Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Gagal Live Dangdut dan Pesta 200 Nasi Kotak, Ketua PAC PP Minta Maaf Soal Proposal Rp 44 Juta

Ketua PAC PP Bekasi Selatan pastikan proposal Rp44 juta untuk malam tahun baru dicabut. Klarifikasi dan permintaan maaf telah disampaikan.

istimewa
Ketua PAC PP Bekasi Selatan pastikan proposal Rp44 juta untuk malam tahun baru dicabut. Klarifikasi dan permintaan maaf telah disampaikan. 

TRIBUNJATENG.COM, BEKASI – Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Pemuda Pancasila (PP) Bekasi Selatan, Edi Nurhadi, memastikan proposal senilai Rp44 juta untuk perayaan malam tahun baru telah dicabut.

Proposal tersebut sebelumnya menjadi viral di media sosial karena diduga sebagai pungutan liar (pungli).

"Hari ini kami ingin mengklarifikasi bahwa proposal ini sudah kami setop dan semua sudah kami cabut," kata Edi dalam video klarifikasi, Sabtu (28/12/2024).

Edi juga menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Bekasi Selatan jika penyebaran proposal tersebut menimbulkan keresahan.

"Saya memohon maaf kepada masyarakat jika proposal ini mengganggu ketenangan masyarakat," ujarnya dalam video berdurasi 49 detik itu.

Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) PP Kota Bekasi, Ariyes Budiman, mengungkapkan bahwa pihaknya telah memberikan sanksi administrasi kepada Edi terkait kejadian tersebut.

"MPC PP Kota Bekasi telah memanggil yang bersangkutan dan memberikan sanksi administrasi," ujar Ariyes dalam siaran pers.

Kasus ini bermula dari unggahan di media sosial yang menunjukkan foto proposal beserta rincian anggaran kegiatan malam tahun baru 2024/2025. Proposal tersebut mencantumkan rencana kegiatan di tingkat PAC Bekasi Selatan dengan alokasi anggaran mencapai Rp44 juta.

Adapun rincian alokasi anggaran tersebut meliputi:

  • Pembuatan proposal: Rp2.000.000
  • Pembuatan amplop: Rp1.500.000
  • Pembelian atribut Indonesia: Rp1.000.000
  • Sewa tenda kursi: Rp3.500.000
  • Live dangdut: Rp15.000.000
  • Pembelian 200 nasi kotak: Rp5.000.000
  • Dan item lainnya hingga total Rp44 juta.

Kasus ini turut menjadi perhatian aparat keamanan.

Pihak kepolisian telah mengantisipasi potensi pungutan liar terkait proposal tersebut.

“Polisi terus memantau untuk mencegah adanya tindakan yang merugikan masyarakat,” tulis keterangan di unggahan Instagram @presiden_netizen_official.

MPC PP Kota Bekasi menegaskan komitmennya untuk mengelola organisasi dengan lebih baik dan tidak lagi membiarkan hal-hal seperti ini mencemari nama Pemuda Pancasila.

"Ini menjadi evaluasi kami ke depan agar tidak terjadi lagi," pungkas Ariyes.

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved