Kisah Tongkat Musa Membelah Lautan dan Temuan Ilmiahnya
Alkisah, setelah melarikan diri dan kemudian dikejar oleh orang Mesir, Nabi Musa dan orang-orang Yahudi berhenti ketika sampai di pinggir laut.Merek
Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
Kisah Nabi Musa Membelah Laut Merah dan Temuan Ilmiahnya
TRIBUNJATENG.COM - Kisah Nabi Musa merupakan salah satu mukjizat yang paling terkenal.
Alkisah, setelah melarikan diri dan kemudian dikejar oleh orang Mesir, Nabi Musa dan orang-orang Yahudi berhenti ketika sampai di pinggir laut.
Mereka berseru kepada Nabi Musa bahwa sebentar lagi pasukan Firaun dapat menyusul.
Pada saat itu keadaan benar-benar genting dan terhimpit, Nabi Musa berusaha menenangkan para pengikutnya. Setelah itu turunlah wahyu kepada Musa.
“Pukullah lautan itu dengan tongkatmu,” Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar.
Setelah lautan terbelah, Nabi Musa dan para pengikutnya bisa menyeberangi lautan dengan selamat.
Lalu, lautan kembali seperti semula, Firaun dan bala tentaranya yang mengikuti kemudian tenggelam di tengah lautan.
Identitas Firaun dalam kisah Musa telah banyak diperdebatkan.
Tetapi banyak sarjana cenderung menerima bahwa Firaun yang berhadapan dengan Musa merupakan Raja Ramses II.
Siapa Firaun yang ditenggelamkan di Laut Merah oleh Nabi Musa?
Alkitab menegaskan bahwa orang Israel akan membangun "kota-kota persediaan, Pithom dan Ramses, untuk Firaun."
Catatan-catatan Mesir mengkonfirmasi bahwa raja-raja dinasti ke-19 (sekitar 1293–1185 SM) meluncurkan program militer besar di Levant.
Sebagai bagian dari upaya ini, Raja Seti I (1290-1279 SM) membangun kota garnisun baru, yang penggantinya, Ramses II (1279-1213 SM), kemudian dipanggil sebagai Pi-Ramesses.
Ramses II juga membangun kota kedua yang didedikasikan untuk pelindung pribadinya, Atum, yang disebut Per Atum.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.