Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

3 Langkah Strategis Pemprov Jateng Untuk Perkuat Program Swasembada Pangan Sektor Perikanan

3 Langkah Strategis Pemprov Jateng Untuk Perkuat Program Swasembada Pangan Sektor Perikanan

Penulis: budi susanto | Editor: muslimah
IST
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana saat mengikuti Rakor terbatas bidang pangan Provinsi Jateng di Kompleks Pemprov Jateng beberapa waktu lalu. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemprov Jateng terus menguatkan program swasembada pangan dengan mengoptimalkan sektor perikanan. 

Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana, juga menekankan pentingnya sektor perikanan dalam penyediaan pangan bergizi bagi masyarakat, tidak hanya bertumpu pada sektor pertanian.

"Masalah budidaya ikan juga menjadi pembahasan penting karena Indonesia adalah negara maritim, dan ikan merupakan sumber protein utama bagi masyarakat," ujar Nana, Kamis (2/12/2024).

Adapun luas budidaya ikan di Jateng saat ini mencapai 40.871 hektar, dengan jumlah pembudidaya ikan sebanyak 204.516 orang. 

Komoditas utama yang dihasilkan meliputi ikan lele, nila, dan bandeng. Selain itu, hasil perikanan tangkap dari wilayah Pantura dan Pansela juga menjadi komoditas ekspor yang penting bagi perekonomian Jateng.

Namun, sektor perikanan menghadapi beberapa tantangan, seperti wabah penyakit ikan, alih fungsi lahan, perubahan iklim ekstrem, kurangnya budidaya di laut, serta kesulitan pasokan air selama musim kemarau.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Nana menyampaikan Pemprov Jateng akan mengupayakan penambahan area tambak di beberapa lokasi. 

"Kami akan mendorong penggunaan teknologi budidaya hemat air seperti bioflog dan close recirculation system, serta memilih benih ikan yang tahan penyakit," tambahnya.

Nana juga mengusulkan tiga langkah strategis ke Pemerintah Pusat untuk meningkatkan produksi perikanan di Jateng

Pertama, rehabilitasi saluran pasokan air untuk tambak ikan dan udang. Kedua, fasilitasi industri garam rakyat melalui program Pengelolaan Irigasi Tambak Partisipatif (PITAP). 

"Yang ketiga, pengembangan keramba jaring apung di wilayah laut 0-12 mil untuk meningkatkan budidaya laut," terangnya.

Terpisah Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, saat bertandang ke Kota Semarang beberapa waktu lalu menyampaikan produksi perikanan nasional sebenarnya sudah surplus, namun masih berada di bawah beberapa negara tetangga seperti Vietnam. 

Di Jatebg sendiri, hasil tangkapan ikan mencapai 396 ribu ton, sementara ikan budidaya mencapai 451 ribu ton.

"Kebutuhan protein diprediksi akan meningkat hingga 70 persen pada tahun 2050. Oleh karena itu, kami akan terus berupaya meningkatkan produksi agar Jateng menjadi sektor perikanan yang kuat," jelas Trenggono.

Sebagai bagian dari upaya mendukung swasembada pangan, sejumlah program prioritas telah direncanakan, di antaranya pembangunan tambak udang di Sumba dan revitalisasi tambak seluas 78.550 hektar di sepanjang Pantura Pulau Jawa, mulai dari Pandeglang hingga Banyuwangi. 

Di wilayah Pantura Jateng sendiri, revitalisasi tambak akan dilakukan di lahan seluas 15.110 hektar.

Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat memperkuat sektor perikanan di Jateng, sekaligus mendukung program swasembada pangan nasional yang berkelanjutan. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved