Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pati

Mitosnya Bisa Tingkatkan Kesuburan Pasutri, Durian Sisa Bajing di Pati Diburu Pembeli

Di Kabupaten Pati, ada satu mitos unik terkait buah durian. Konon, buah durian yang sebagian sudah disantap

|
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: muh radlis

TRIBUNJATENG.COM, PATI - Di Kabupaten Pati, ada satu mitos unik terkait buah durian.

Konon, buah durian yang sebagian sudah disantap hewan tupai atau bajing bisa meningkatkan fertilitas pasangan suami-istri yang mendambakan momongan.


Hal itu dikatakan salah satu penjual durian asal Desa Giling, Kecamatan Gunungwungkal, Karyono.


Dia menyebut, mitos ini sudah ada sejak zaman nenek buyutnya.


Dia mengatakan, para orang tua zaman dahulu meyakini bahwa durian sisa tupai bisa menjadi obat kemandulan.


"Durian sisa bajing itu sering dicari orang-orang tua dulu. Katanya bisa mengobati mandul. Tapi itu, kan, mitos. Kebenarannya ya Wallahu a'lam,” kata dia, Rabu (1/1/2025).


Karyono sendiri juga menjual durian sisa tupai. Buah durian ini biasanya punya rekahan atau lubang karena beberapa butirnya sudah disantap hewan pengerat itu.


Meskipun durian sisa tupai ini laris manis dan banyak yang mencari, Karyono enggan menaikkan harga. Dia menjualnya dengan harga normal, bahkan seringkali lebih murah ketimbang harga durian lokal biasa. 


Karyono berjualan durian lokal di lapaknya yang menggunakan mobil yang telah dimodifikasi.


Harga durian lokal di gerai miliknya yang bernama "Durian Lokal King Nusantara" tersebut bervariasi, mulai Rp 20 ribu hingga Rp 120 ribu per buah. Besaran harga bergantung rasa dan ukuran buah.


Warga Desa Jrahi, Kecamatan Gunungwungkal, Pati, Dyah Puji Astuti, tertarik untuk membeli durian sisa bajing.


Awalnya, dia hendak membeli durian lokal biasa.


Namun, dia tertarik ketika melihat di lapak milik Karyono terdapat durian sisa bajing.


Dia hendak memberikannya untuk seorang kerabat yang belum dikaruniai anak. 


"Saya memang pecinta durian. Kebetulan waktu ke sini kok ada durian sisa bajing. Saya jadi teringat kerabat saya yang belum dikaruniai anak,” ujar ibu satu anak ini. 


Menurut dia, meskipun hanya sebatas mitos dan belum teruji secara ilmiah, langkah ini tak ada salahnya ditempuh sebagai bentuk usaha agar kerabatnya bisa segera dikaruniai keturunan oleh Tuhan Yang Mahakuasa. (mzk)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved