256 Calon Atlet Sepak Bola Muda Indonesia Jajaki Seleksi Beasiswa ASTI Academy 2025
Akademi Sarana Talenta Indonesia (ASTI) kembali menggelar seleksi beasiswa ASTI Academy 2025 untuk para calon atlet sepak bola muda
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Akademi Sarana Talenta Indonesia (ASTI) kembali menggelar seleksi beasiswa ASTI Academy 2025 untuk para calon atlet sepak bola muda dari berbagai penjuru daerah di Indonesia.
Seleksi gelombang pertama berlangsung pada 29 Desember 2024 di Stadion Citarum Semarang diikuti 256 peserta dari berbagai daerah kelahiran 2008 hingga 2013. Seperti Sorong, Timika, Ternate, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Tenggara, Sumatera, Medan, Palembang, Lampung, Jambi, Bali, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan, hingga Yogyakarta.
Sementara seleksi beasiswa gelombang dua direncanakan berlangsung pada 26 Januari 2025 di Stadion Kebondalem Kendal.
CEO ASTI, Arief Budiyanto mengatakan, dalam proses seleksi beasiswa dipimpin langsung oleh tim pelatih yang bertugas menilai bakat dan kemampuan peserta dari lima kriteria. Meliputi, kemampuan speed agility, juggling, long pass, permainan sepakbola lapangan kecil (small game), dan permainan sepakbola 11 vs 11.
Lima kriteria tersebut, lanjut dia, menjadi dasar penilaian oleh tim pelatih guna menentukan atlet sepakbola muda yang layak mendapatkan beasiswa.
"Dari jumlah peserta seleksi pada gelombang pertama, nantinya dipilih pemain yang masuk kriteria. Untuk kebutuhan di masing-masing cabang, seperti ASTI Kudus, ASTI Kendal, ASTI Tegal, dan ASTI Yogyakarta berbeda-beda. Untuk jumlah kuota nanti disesuaikan dengan hasil seleksi," terangnya, Jumat (3/1/2025).
Setelah melangsungkan proses seleksi, peserta bakal diklasifikasikan menjadi dua kategori, yakni peserta yang lolos dan peserta tidak lolos.
Peserta yang lolos juga diklasifikasikan menjadi beberapa kategori, mulai dari A+ atau penilaian 100 persen, A untuk penilain 50 persen, B dengan nilai 25 persen dan C atau kemampuan 10 persen bagi peserta mandiri.
Nantinya, beasiswa ASTI Academy berlangsung selama satu tahun diberikan berdasarkan klasifikasi penilaian. Misalnya, peserta berhasil masuk kategori 100 persen, nantinya berhak mendapatkan beasiswa full 100 persen selama satu tahun ke depan di ASTI. Berlaku juga bagi peserta yang lolos dengan penilaian 50 persen juga mendapatkan beasiswa sebesar 50 persen.
"Untuk seleksi gelombang pertama 2025 belum ada yang masuk kategori 100 persen. Pada 2024 lalu ada atlet yang masuk kategori 100 persen di ASTI Kendal dan Tegal. Bahkan ada yang baru gabung ASTI 1 bulan langsung diambil Persis Solo," ujarnya.
Arief menyadari bahwa ASTI hadir dalam rangka pembinaan atlet-atlet sepakbola muda. Sehingga di dalamnya terdapat beragam potensi dan kemampuan yang berbeda-beda antar peserta. Pemberian beasiswa pun bergantung pada penilaian dari tim pelatih hasil seleksi yang terbaik.
Seleksi beasiswa ASTI Academy juga dilakukan setiap awal tahun untuk menjaring atlet berbakat di bidang olahraga sepakbola. Biasanya seleksi berlangsung dalam tiga gelombang, terbuka bagi peserta baru atau atlet yang sudah bergabung dengan ASTI.
"Saat ini total atlet di ASTI Kudus, Kendal, Tegal, dan Yogyakarta sekitar 320-an siswa dari jumlah kuota 600 siswa. Setiap cabangnya maksimal 150 siswa dibagi enam kelompok usia, setiap kelompok usia maksimal 25 siswa. Kekurangan yang ada dilengkapi dengan hasil seleksi beasiswa dan pendaftaran reguler," tuturnya.
Peserta seleksi asal Timika Papua, Daniel Giay mengatakan, melalui seleksi beasiswa ASTI Academy menjadi bagian dari upaya dia menggapai cita-cita.
Dia siap bekerja dan berlatih dengan keras agar nantinya bisa mewujudkan harapan menjadi pemain Tim Nasional Indonesia.
"Cita-cita saya jadi pemain Timnas Indonesia, ingin membanggakan dan membahagiakan orangtua," ucapnya.
Peserta yang lolos seleksi akan ditempatkan sesuai pilihan peserta yang disesuaikan dengan kuota yang masih ada di setiap cabang ASTI.
Baru-baru ini, ASTI Kudus meraih Juara 1 dalam kompetisi Junior Premier League untuk kategori kelahiran 2010. ASTI juga sebagai juara bertahan di Piala Gubernur Jawa Tengah Kategori KU-15.
Pada 2024 lalu, ASTI juga menorehkan rentetan prestasi di bidang olahraga sepakbola. Di antaranya, Juara 1 Nasional La Liga, Juara 1 Nasional ASC, Juara 1 Nasional Superco, Juara 1 Mandala Cup, Juara 1 Piala Gubernur, Runner Up Piala Soeratin, dan beberapa kejuaraan lainnya.
Siswa ASTI diajarkan sistem pendidikan berasrama dengan tingkat disiplin yang ketat. Tidak hanya dalam hal sepakbola, juga disiplin ibadah, mengaji dan sekolah formal.
Semua itu bertujuan agar anak didik ASTI tetap di jalur yang benar dan bisa menggapai target yang dicita-citakan.
ASTI juga membuka program baru ASTI TOP TALENTS berasrama di Mranggen Demak. Di isi siswa pilihan hasil seleksi khusus internal dari seluruh ASTI, selanjutnya digembleng khusus secara individu untuk nantinya disiapkan bisa tembus Timnas atau masuk ke klub luar negeri. (Sam)
Fisik Pemain Kendal Tornado FC Sudah Oke, Stefan Keeltjes: Waktunya Fokus Matangkan Teknik |
![]() |
---|
Ajang Pembibitan Sepakbola Putri Usia Dini Terus Diperluas dari Kota ke Kota |
![]() |
---|
Kompetisi MLSC 2025/2026 Sepakbola Putri Jajaki 10 Kota di Indonesia, Dimulai dari Kudus |
![]() |
---|
Felipe Ryan Memuji Fasilitas Markas Kendal Tornado FC, Fix Berseragam Laskar Badai Pantura |
![]() |
---|
Profil Diogo Brito Pemain Asing Persijap Jepara, Perannya Dikaitkan Benteng Portugis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.