Berita Artis
Kanker Usus, Sakit yang Diderita Pelawak Komar Sebelum Meninggal
Pelawak sekaligus politisi Nurul Qomar meninggal dunia karena kanker usus...faktor-faktor seperti pola makan yang buruk dan obesitas mungkin berkontri
Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
Penyebab Kanker Usus, Penyakit yang Menewaskan Pelawak Qomar
TRIBUNJATENG.COM - Pelawak sekaligus politisi Nurul Qomar meninggal dunia pada hari ini, Rabu (8/1/2025) di RSUD Tangerang, Banten.
Qomar meninggal akibat dalam perjuangannya melawan kanker usus besar yang relapse (kambuh) sejak akhir 2023. Ia sendiri meninggal pada usia 64 tahun.
Dikutip dari Cancer Research UK, meskipun kanker ini masih lebih sering dialami oleh orang yang lebih tua, peningkatan kasus di kalangan orang berusia di bawah 50 tahun di banyak negara menjadi perhatian.
Para peneliti mencatat bahwa faktor-faktor seperti pola makan yang buruk dan obesitas mungkin berkontribusi terhadap peningkatan angka kanker usus ini.
Para peneliti mengungkapkan bahwa makan terlalu banyak daging olahan dan kekurangan serat dalam makanan dapat meningkatkan risiko terkena kanker usus.
Berikut ini penyebab kanker usus:
Kanker usus, khususnya kanker usus besar (kolorektal), disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut adalah beberapa penyebab dan faktor risiko utama:
1. Faktor Gaya Hidup
Pola makan tidak sehat: Konsumsi tinggi daging merah, daging olahan, makanan tinggi lemak, dan rendah serat.
Kurang aktivitas fisik: Gaya hidup sedentari meningkatkan risiko kanker usus.
Konsumsi alkohol: Minuman beralkohol dapat meningkatkan risiko kanker usus.
Merokok: Nikotin dan bahan kimia dalam rokok dapat merusak sel-sel usus.
2. Faktor Genetik dan Riwayat Keluarga
Riwayat keluarga kanker usus: Risiko lebih tinggi jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat kanker usus atau polip usus.
Mutasi genetik: Sindrom genetik seperti Lynch syndrome atau familial adenomatous polyposis (FAP) meningkatkan risiko.
3. Kondisi Medis Tertentu
Polip usus: Polip jinak di usus besar dapat berkembang menjadi kanker jika tidak diobati.
Penyakit radang usus: Penyakit Crohn atau kolitis ulseratif kronis meningkatkan risiko.
4. Faktor Usia
Usia tua: Risiko kanker usus meningkat seiring bertambahnya usia,
Studi yang dilakukan di 50 negara antara tahun 2007 hingga 2017 ini menemukan bahwa 27 negara melaporkan adanya peningkatan kasus di kalangan generasi muda. Beberapa negara yang mengalami lonjakan tersebut adalah negara maju, namun ada juga negara berkembang yang turut melaporkan hal serupa.
"Peningkatan kanker kolorektal yang muncul lebih awal adalah fenomena global," kata Dr. Hyuna Sung, salah satu penulis studi tersebut.
“Studi sebelumnya menunjukkan kenaikan ini terutama di negara-negara maju dengan pendapatan tinggi di Barat – namun sekarang, hal ini juga tercatat di berbagai ekonomi dan wilayah di seluruh dunia,” tambahnya.
Namun, faktor risiko seperti pola makan yang buruk, obesitas, konsumsi alkohol, dan merokok bisa berperan dalam peningkatan angka kanker usus ini. Selain itu, peningkatan deteksi yang memungkinkan diagnosis pada usia yang lebih muda juga bisa memainkan peran penting dalam tingginya angka kasus yang terdeteksi.
“Perbaikan dalam deteksi yang memungkinkan orang didiagnosis pada usia yang lebih muda bisa juga menjadi faktor kunci dalam meningkatnya angka ini,” ungkap Juru bicara Cancer Research UK, Jon Shelton.
(*)
Duduk Perkara Sule Ditilang Gegara Mobil Double Cabin, Videonya Viral: Nggak Apa-apa, Tilang Aja |
![]() |
---|
3 Pernyataan Baru Tasya Farasya Seusai Jalani Sidang Cerai Perdana: Soal Penggelapan hingga Talak |
![]() |
---|
Duduk Perkara Lucinta Luna Murka Refund Tiket Pesawat Tak Kunjung Masuk Rekening, Segini Jumlahnya |
![]() |
---|
Tuntut Nafkah Rp100 Vs Tas Hermes Miliaran, Tasya Farasya Sengaja Sentil Harga Diri Ahmad Assegaf? |
![]() |
---|
Anak Zaskia Adya Mecca Trauma Berat Setelah Saksikan Penganiayaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.