Berita Viral
Karena Nunggak Bayar SPP Rp180 Ribu, Siswa Kelas IV SD Harus Lesehan di Lantai Saat Ikuti Pelajaran
Dalam mengikuti pelajaran di kelas, siswa SD berinisial MA sdi Kota Medan ini dilarang duduk di bangku, melainkan harus di lantai secara lesehan.
TRIBUNJATENG.COM, MEDAN - Hanya dikarenakan menunggak biaya sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) atau biaya sekolah sebesar Rp180.000, seorang siswa kelas IV sekolah dasar harus memperoleh perlakuan kurang manusiawi.
Dalam mengikuti pelajaran di kelas, siswa berinisial MA di Kota Medan ini dilarang duduk di bangku, melainkan harus di lantai secara lesehan.
Ya, ini adalah nasib yang dialami MA siswa kelas IV SD swasta di Kota Medan dan menjadi viral di media sosial beberapa hari terakhir ini.
Baca juga: VIRAL Petugas Dishub Sapu Ranjau Paku di Jalanan, Tapi Cuma Sekadar Kebutuhan Foto Dokumentasi
Baca juga: Inilah Sosok Syarif Hidayat, Guru SD Yang Nekat Menerjang Derasnya Sungai Karena Jembatan Putus
Penyebabnya, dalam video tersebut MA duduk lesehan sendirian di lantai di dalam kelas saat menerima pelajaran, tidak dengan teman- temannya yang duduk di kursi.
Usut punya usut lantaran siswa tersebut belum membayar uang SPP di SD Abdi Sukma Kota Medan tersebut.
Atas kejadian itu, Kamelia, ibu dari MA tersebut pun sempat protes dan tak menyangka jika sekolah memperlakukan anaknya seperti yang terlihat di video.
MA, siswa kelas IV SD swasta di Kota Medan dihukum belajar di lantai oleh gurunya berinisial H karena belum membayar uang sumbangan biaya pendidikan (SPP).
Videonya viral di media sosial dan banyak menjadi perbincangan.
Ibu MA, Kamelia mengatakan, anaknya menunggak uang SPP selama 3 bulan dengan total Rp180.000.
Kata dia, salah satu penyebab tunggakan tersebut adalah karena dana Program Indonesia Pintar (PIP) pada 2024 belum cair.
Sementara itu, kondisi ekonominya pas-pasan.
Sang suami hanya seorang buruh bangunan.
"Biasanya dapat bantuan PIP."
"Karena 2024 belum keluar, sehingga menunggak."
"Jadi saya menunggak bayar karena bantuan belum keluar," ujar Kamelia di rumahnya Jalan Brigjen Katamso, Kota Medan seperti dilansir dari Kompas.com, Jumat (10/1/2025).
Kendati demikian, dirinya juga sempat ingin menjual ponsel untuk membayar tunggakan SPP sekolah anaknya pada Rabu (8/1/2025).
Namun dia kaget melihat anaknya belajar di lantai.
"Saya bilang ke anak saya, 'Kejam sekali gurumu, Nak.'"
"Baru datang wali kelasnya dan langsung bilang peraturannya, kalau belum bayar tidak dibenarkan sekolah," ujar Kamelia menirukan ucapan wali murid anaknya.
Kata Kamelia, wali murid menyuruh anaknya duduk di lantai karena sang anak tidak mau disuruh pulang.
"'Anak ibu sudah saya suruh pulang, tetapi dia tidak mau pulang.' Jadi dia tidak boleh belajar?"
"Kata saya, terus saya bilang, 'dulu saya sekolah tapi tidak begini juga caranya dihukum kayak gini,'" ujar Kamelia menceritakan perdebatan dengan wali murid anaknya.
Selanjutnya, tidak berselang lama, kepala SD tersebut hadir dan menengahi.
Kamelia lalu bertanya kepada kepala sekolah apakah aturan itu diberlakukan oleh sekolah.
Baca juga: Siswa SMPN 16 Semarang Mulai Pindah ke Gedung Baru di Silayur, Inilah Fasilitas Unggulannya
Baca juga: Siswa SMPN 16 Semarang Mulai Pindah ke Gedung Baru
"Saya tidak tahu," kata Kamelia menirukan ucapan kepala sekolahnya.
"Terus peraturan dari mana?"
"Bukankah tidak boleh mengikuti pelajaran?"
"Saya tidak ada buat peraturan," ujar Kamelia kembali menirukan ucapan kepala sekolah.
Kata Kamelia, anaknya sudah 2 hari duduk dihukum duduk di lantai yakni pada Senin (6/1/2025) dan Selasa (7/1/2025).
Sang anak duduk di lantai sejak pukul 08.00 hingga pukul 13.00.
Sebelumnya, kasus ini sempat viral di media sosial.
Di video yang diunggah akun Instagram @medanheadlines.news, tampak ibu dari siswa SD tersebut, Kamelia (38), mendatangi sekolah dan menyaksikan langsung anaknya duduk di lantai.
Di tempat itu, Kamelia tampak marah dengan wali murid.
"Ibu orang yang berpendidikan, ibu jauh lebih berpendidikan dari saya, setidaknya jangan buat anak saya kayak binatang kayak gini," ujar Kamelia sambil menunjuk anaknya yang sedang duduk di lantai.
Kepala Sekolah Minta Maaf
Kepala SD Abdi Sukma, Juli Sari telah meminta maaf kepada keluarga MA, siswa yang dihukum gurunya belajar di lantai karena menunggak SPP.
"Saya sebagai kepala sekolah sudah memohon maaf kepada orangtua."
"Sudah selesai sebenarnya permasalahan ini," kata Juli, Jumat (10/1/2025).
Juli Sari menegaskan bahwa pihak yayasan tidak pernah mengeluarkan kebijakan siswa yang belum bayar SPP untuk duduk di lantai.
Menurutnya, wali kelas tersebut membuat peraturan sendiri tanpa ada konfirmasi kepadanya terlebih dahulu.
"Wali kelasnya membuat peraturan sendiri di kelasnya bahwa kalau anak tidak ada menerima rapor (tunggak SPP), tidak boleh menerima pelajaran dan mendudukkan siswa tersebut di lantai saat pelajaran berlangsung, tanpa kompromi dengan pihak sekolah," terangnya.
"Sebenarnya anak itu tidak menerima rapor karena belum melunasi SPP."
"Tapi tidak jadi permasalahan sebenarnya dan tetap bisa mengikuti pelajaran," terangnya.
Hanya saja, kata Juli Sari, miskomunikasi terjadi antara dia dan wali kelas. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anaknya Belajar di Lantai karena Menunggak SPP, Kamelia: Kejam Sekali Gurumu, Nak"
Baca juga: Penerimaan Polri 2025 Segera Dibuka: Catat Jadwal dan Persiapkan Diri
Baca juga: Cerita Tim Geypens Bek FC Emmen Ditawari Gabung Timnas Indonesia: Saya Ditelepon Agen Saat Berbaring
Baca juga: Nilai Plus Persijap Jepara Besok Sabtu Tandang Lawan Bhayangkara, WCP Pernah Melatih The Guardians
Baca juga: "Kejam Sekali Gurumu" Tangis Kamelia Saksikan Anaknya Belajar Duduk di Lantai, Nunggak SPP 3 Bulan
Medan
viral
Viral Medan
Viral Siswa Duduk di Lantai Saat Pelajaran
siswa sd dihukum duduk di lantai
Siswa Nunggak SPP
SD Abdi Sukma
feature
Human Interest
Pemkot Medan
Kamelia
Juli Sari
Pendidikan
10 Fakta Buruh Jahit Lepas di Pekalongan Kaget Dapat Tagihan Pajak Rp 2,8 Miliar: Tertekan dan Stres |
![]() |
---|
Viral Video Siswi MTs di Demak Diduga Dianiaya Seniornya, Polisi Masih Bungkam |
![]() |
---|
Sosok Alvino Bocah SMA Asal Riau yang Meretas Sistem Keamanan Siber NASA, Tak Pernah Main Game |
![]() |
---|
Syok Buruh Jahit Harian di Pekalongan Terima Tagihan Pajak Rp2,8 Miliar, Ismanto: Petugas Juga Heran |
![]() |
---|
10 Fakta Pembunuhan Alberto Tanos Cucu Tunggal 9 Naga: Dipicu Cemburu dan Pesta Miras |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.