Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Inilah Masalah yang Diributkan Sandy Permana dengan Tetangga yang Diduga Menusuknya hingga Tewas

Cekcok saat rapat RT di bulan Oktober diduga jadi pemicu peristiwa penusukan terhadap Sandy Permana

Editor: muslimah
tribunbengkulu
Aktor Sandy Permana, pemain dalam serial 'Mak Lampir', ditemukan tewas bersimbah darah di dekat rumahnya, di Jalan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Minggu (12/1/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, BEKASI -  Cekcok saat rapat RT di bulan Oktober diduga jadi pemicu peristiwa penusukan terhadap Sandy Permana.

Aktor yang dikenal lewat serial Mak Lampir itu, meninggal dunia pada pada Minggu (12/1/2025) pagi. 

Sebelumnya, ia sempat dilarikan ke rumah sakit.

Warga menemukan Sandty dalam kondisi bersimbah darah karena luka tusuk di dekat rumahnya daerah Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi.

Sandy saat ditemukan itu dikabarkan sempat meneybutkan satu nama, yakni seorang tetangga.

Diduga tetangga itulah yang melakukan penusukan.

Baca juga: Tewas Bersimbah Darah, Cekcok Aktor Sandy Permana dengan Tetangga Bermula Oktober 2024

Sandy Permana (Tangkapan Layar Instagram @sandhypermana30)
Sandy Permana (Tangkapan Layar Instagram @sandhypermana30) (Kompas.com/Istimewa)

Ketua RT 05, Sudarmadji, mengungkapkan bahwa penusukan tersebut diduga berawal dari cekcok antara Sandy dan terduga pelaku pada Oktober 2024.

“Ya emang tadi disampaikan di dalam rapat yang 4 bulanan itu. Jadi, untuk somasi lebih kepada pribadi. Jadi, setelah terjadi percekcokan atau kesalahpahaman masalah yang sudah disampaikan,” ujar Sudarmadji di Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Senin (13/1/2025).

Cekcok terduga pelaku dan korban

Sudarmadji kemudian menjelaskan awal mula terjadinya cekcok antara terduga pelaku dan Sandy.

Adapun, kata Sudarmadji, rapat warga yang digelar empat bulan sekali tersebut biasanya bertujuan untuk silaturahmi dan membahas isu-isu lingkungan.

Dalam rapat tersebut, Sandy mengusulkan gerakan mosi tidak percaya terhadap pengurus RT, termasuk terhadap Sudarmadji sebagai ketua RT, dengan alasan kurangnya kompetensi dalam memimpin.

Usulan tersebut memicu pro dan kontra di kalangan warga, namun pada akhir pertemuan, mayoritas warga memutuskan untuk mempertahankan Sudarmadji sebagai ketua RT.

“Nah, ini untuk perdebatan yang dikatakan sebagai pemicu dari penusukan ini ya, itu hanya di luar konteks. Karena ada menurut saya ketidaksenangan atau ketidaksetujuan pelaku terhadap korban yang menyatakan pendapatnya secara, bisa dibilang secara arogan lah.

Karena dia sambil berdiri, menuju ke arah saya, menyatakan saya sudah tidak pantas, saya sudah tidak layak,” ucap Sudarmadji.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved