Berita Jakarta
Maino Pastikan Harga Tetap Sama HET Beras Tak Berubah Meski HPP Gabah Naik
Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan harga eceran tertinggi (HET) untuk beras ditetapkan sama dengan 2024, meski harga pembelian pemerintah (HPP
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan harga eceran tertinggi (HET) untuk beras ditetapkan sama dengan 2024, meski harga pembelian pemerintah (HPP) gabah ditetapkan mengalami kenaikan.
Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Bapanas, Maino Dwi Hartono mengatakan, kepastian HET beras itu tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Kepala Bapanas No. 2/2025.
Dalam SK itu diputuskan bahwa HPP Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani ditetapkan Rp 6.500/kg, naik dari sebelumnya Rp 6.000/kg. Kemudian, GKP di tingkat penggilingan menjadi Rp 8.000/kg, dan HPP GKP di gudang Bulog menjadi Rp 8.200/kg.
Sementara, HPP beras di gudang Bulog sebesar Rp 12.000/kg, dan pengambilan gudang Bulog untuk beras SPHP tetap sebesar Rp 11.000/kg.
"Artinya saat ini meski ada kenaikan HPP, harga beras di gudang bulog atau beras SPHP ini tetap Rp 11.000 per kg," katanya, dalam Rakor Pengendalian Inflasi, Senin (13/1).
Maino menuturkan, aturan yang akan berlaku mulai Rabu (15/1) nanti menetapkan HET yang sama dengan 2024 untuk beras jenis medium dan premium berdasarkan zonasi.
HET beras medium di zona I, II, dan III masing-masing ditetapkan Rp 12.500/kg, Rp 13.100/kg, dan Rp 13.500/kg. Sementara, HET beras premium di zona I, II, dan III masing-masing dipatok Rp 14.900/kg, Rp 15.400/kg, dan Rp 15.800/kg.
Zona I meliputi Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi. Zona II mencakup Sumatera selain Lampung dan Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan. Zona III meliputi Maluku dan Papua.
Maino menyebut, Bapanas saat ini masih menyusun penetapan HPP untuk jagung. Namun pihaknya memastikan HPP baru jagung akan berlaku mulai 1 Februari.
"Jagung masih berproses di Bapanas untuk penetapan Perbadan untuk HPP Jagung, nanti akan efektif mulai 1 Februari," jelasnya.
Diketahui, Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menaikkan harga GKP dari Rp 6.000/kg menjadi Rp 6.500/kg, sedangkan harga jagung dari Rp 5.000/kg menjadi Rp 5.500/kg.
Selesaikan kesepakatan
Adapun, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyatakan, Perum Bulog mulai membeli GKP dengan HPP Rp 6.500/kg pada 15 Januari 2025. Saat ini, dia menambahkan, Bulog sedang menyelesaikan kesepakatan dengan pabrik-pabrik penggilingan padi.
Menurut dia, pabrik padi yang membeli GKP dengan harga Rp 6.500/kg, maka Bulog akan membeli berasnya dengan harga Rp 12.000. SEdangkan pabrik yang tidak membeli GKP dengan Rp 6.500/kg, Bulog tidak membeli bersanya, bahkan Bulog yang akan membeli gabah dari petani.
"Ini sedang diselesaikan, oleh karena itu tanggal 15 Januari, baru Bulog akan membeli gabah dengan harga Rp 6.500/kg. Pak Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, tanggal 15 Januari, yang sudah kami putuskan bersama-sama, karena perlu waktu untuk menyelesaikan kontrak-kontrak dan sebagainya," tuturnya, dalam Rapat Koordinasi Bidang Pangan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2025 di Palembang, Sumatera Selatan, Senin (13/1), seperti dilansir Antara.
Seusai Bupati Pati Sudewo Diperiksa KPK Terkait Suap Proyek Rel Kereta, Ini Fakta Terbarunya |
![]() |
---|
IHSG Hari Ini Naik ke 7.936,17, Saham PGEO dan MBMA Jadi Pendorong Utama |
![]() |
---|
Alasan PDIP Copot Bambang Pacul dari Ketua DPD Jawa Tengah, Ini Penjelasannya |
![]() |
---|
IHSG Hari Ini Ditutup Melemah, Apa Penyebabnya? |
![]() |
---|
Bahaya Asbes di Indonesia: Sengketa Hukum, Korban, dan Desakan Pelarangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.